Berita Nasional, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, memberi pesan ikepada para anggota stafnya dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Indonesia. Dalam momentum yang bermakna ini, Menag Qoumas mengajak semua jajaran untuk merenungkan dua hal penting: bonus demografi yang menjadi potensi besar dan momen penting dalam membangun kepercayaan internasional.
Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta pada hari Kamis, Menag Qoumas menegaskan bahwa Kementerian Agama memiliki tanggung jawab khusus sebagai garda terdepan dalam membentuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda Indonesia. Ia menggarisbawahi bahwa tugas ini menjadi lebih signifikan dalam menghadapi tantangan masa depan dan persaingan global.
Menag Qoumas memberi apresiasi atas capaian yang telah diraih oleh para siswa madrasah dan sekolah agama. Ia mengingatkan para stafnya bahwa prestasi ini harus menjadi sumber inspirasi untuk lebih berusaha dalam mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi masa depan serta tantangan global.
Lebih lanjut, Menag Qoumas menyatakan bahwa kunci kedua menuju Indonesia Emas 2045 adalah membangun dan memperkuat kepercayaan internasional terhadap negara ini. Di tengah peran penting yang diberikan kepada Indonesia dalam konteks internasional, seperti menjadi tuan rumah pertemuan G20 dan memimpin ASEAN, kepercayaan internasional harus menjadi pijakan yang kuat.
Ia menekankan bahwa situasi harmoni dan kerukunan yang ada di Indonesia perlu dijaga dengan sungguh-sungguh. Sebagai kementerian yang bertanggung jawab terhadap keberagaman dan kerukunan umat, Kementerian Agama memiliki peran vital dalam memupuk semangat toleransi dan koeksistensi, yang merupakan landasan dari moto nasional “Bhinneka Tunggal Ika”.
Gus Men, sebutan akrab untuk Menag Yaqut Cholil Qoumas, menambahkan urgensi dalam menghidupkan dan menginternalisasikan nilai-nilai moderasi beragama. Hal ini menjadi modal penting dalam memperkuat komitmen terhadap kebangsaan, toleransi, penolakan terhadap kekerasan, serta penghormatan terhadap nilai budaya dan tradisi.
Sementara itu, Gus Men mengingatkan para staf mengenai tantangan-tantangan yang terkait dengan tahun politik yang akan datang. Ia menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenag memiliki peran sebagai perekat di tengah perbedaan pilihan politik masyarakat. Gus Men berharap agar suasana Pemilihan Umum (Pemilu) dapat diwarnai dengan kegembiraan, sebagaimana sebuah perayaan besar yang dikenal dengan sebutan “Pesta Demokrasi”.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan penghargaan yang tinggi kepada tokoh agama, ulama, pemimpin masyarakat, guru, dan budayawan. Peran mereka dalam memelihara harmoni bangsa dan membawa Indonesia menuju kemajuan yang ada saat ini patut diakui dan diapresiasi.
Ia juga mengajak semua staf Kementerian Agama untuk bersama-sama mendoakan para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa yang telah berjuang demi kemerdekaan. Ia berharap agar pemimpin-pemimpin bangsa mendapatkan pertolongan dan kebijaksanaan untuk mewujudkan kemajuan yang lebih besar.
Dalam doa, Menag Yaqut Cholil Qoumas berbicara tentang doa untuk generasi muda Indonesia. Ia mengharapkan agar mereka diberikan petunjuk, semangat, dan kualifikasi yang diperlukan untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dan pembangunan bangsa pada masa-masa mendatang. (DMS)