Berita Papua Barat, Sorong – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sorong guna memantau kemajuan pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya pada Jumat lalu.
Dalam penjelasannya, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan tujuan kunjungannya ke Provinsi Papua Barat Daya, yang menjadi daerah otonomi baru ke-38, adalah untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan pembangunan sejak pemekaran tersebut dari Provinsi Papua Barat pada tahun 2022 hingga 2023.
“Saya datang ke daerah otonomi provinsi ke-38, Papua Barat Daya, untuk memastikan dan meninjau langsung progres pembangunan sejak pemekaran dari Provinsi induk Papua Barat pada tahun 2022,” ungkap Mendagri Tito saat tiba di Bandara Deo Sorong.
Mendagri juga mengadakan rapat tertutup bersama Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad, dan Penjabat Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait kemajuan proyek pembangunan di wilayah tersebut.
Selain itu, Tito mengungkapkan minatnya untuk mendengar langsung laporan dari Pj. Wali Kota Sorong mengenai upaya penanganan masalah sampah, banjir, dan stunting di Kota Sorong.
“Sejak ditunjuk, kami telah menekankan kepada Pj. Wali Kota Sorong untuk memberi fokus pada penanganan sampah, banjir, dan stunting. Saya ingin memastikan sejauh mana langkah-langkah ini telah dilaksanakan,” jelas Mendagri.
Mendagri mengakui bahwa ini merupakan kunjungan pertamanya ke Sorong sejak pemekaran Provinsi Papua Barat Daya. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab Kemendagri untuk memeriksa sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh Pemerintah Daerah setempat.
Dengan penanganan masalah sampah, banjir, dan stunting yang efektif dan komprehensif, ia berharap wilayah Sorong Raya, Provinsi Papua Barat Daya, dapat mengalami kemajuan yang sebanding dengan daerah-daerah lain yang telah berkembang.
“Pak Pj. Wali Kota Sorong merupakan sosok asli Moi, dan saya berharap beliau dapat mendorong pembangunan daerahnya sendiri agar dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu, saya perlu melihat perkembangan progresnya terlebih dahulu,” tambah Mendagri. DMS