Berita Ekonomi, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang menempati posisi strategis dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Pertama ialah Direktur Hubungan Antar Lembaga Yulia yang diharapkan dapat memanfaatkan momen awal tahun 2023 untuk meningkatkan kemitraan dengan para pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), sehingga lebih baik dari tahun 2022.
“(Kemitraan yang dilakukan) tidak hanya dari sisi kuantitas, tapi juga kualitas kerja sama di lingkup khususnya ASEAN (mengingat) kita menjadi ketua ASEAN tahun ini dan saat ini kita harus ambil leadership. Selain itu juga bilateral dan multilateral yang telah dan akan terus kita bangun,” ujar dia di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis.
Pejabat kedua adalah Direktur Komunikasi Pemasaran Yohanes DB Titus Haridjati yang diharapkan bisa mengakselerasi dan mengorkestrasi terhadap berbagai program Direktorat Komunikasi Pemasaran.
Sejumlah langkah yang bisa dilakukan antara lain inovasi dalam strategi terkait pemasaran parekraf melalui branding menggunakan media digital nan tepat, membaca secara jeli forecasting terhadap tren parekraf tahun 2023, dan kolaborasi dengan komunitas di dalam lingkup Kemenparekraf sendiri.
“Misalnya, komunitas itu Politeknik Pariwisata (Poltekpar). Itulah agen-agen kita yang bisa kita gunakan untuk memperkuat branding dan komunikasi pemasaran kita,” ucapnya.
Menurut Menparekraf, keberadaan media sosial (medsos) seperti Tik Tok atau Youtube menjadi sangat penting untuk dimanfaatkan seiring adanya pelbagai tantangan di dalam dunia virtual tersebut. Dengan ditunjukkan Titus, dia mengharapkan kampanye Pesona Indonesia atau Wonderful Indonesia bisa menjangkau 30 juta dari total 45 juta masyarakat yang hidup di sektor parekraf.
Terakhir, Sandiaga turut menitipkan pesan kepada Direktur Wisata Minat Khusus Itok Parikesit untuk melakukan inovasi terkait promosi maupun peningkatan produk wisata minat khusus. Dia mengharapkan adanya kolaborasi secara lintas kedeputian, kementerian/lembaga, dan pentahelix guna mencapai tujuan tersebut.
Wisata minat khusus disebut menjadi bentuk kegiatan wisata yang paling banyak terlibat dalam mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Salah satu fokus wisata minat khusus ialah diving yang diminta agar terus digenjot menimbang banyak spot diving di Indonesia yang harus dikenalkan.
Konsep personalize, customize, localize, dan smaller in size diwajibkan menjadi mantra Direktur Wisata Minat Khusus dengan harapan quality tourism, lama tinggal wisatawan (length of stay), dan quality spending (pengeluaran wisatawan) pada ekonomi lokal semakin meningkat.
Itok juga diminta untuk mendorong health tourism karena memiliki potensi 11 miliar US dolar mengingat selama ini warga Indonesia menghambur-hamburkan setiap tahun untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri.
“Selanjutnya untuk halal tourism, mohon Pak Itok bisa bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait seperti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia agar di tahun 2025 Indonesia menjadi destinasi nomor satu untuk pariwisata halal dunia menimbang saat ini sudah berada di posisi dua menurut The Global Travel Muslim Index (GMTI),” kata Sandiaga. DMS