Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa persoalan tiket transportasi yang mahal masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan sepenuhnya.
“Saya di sini terus terang, di sini masih berjuang adalah soal tiket. Tadi tiket bus mahal sekali, tiket pesawat, tiket transportasi masih membebani,” ujarnya seusai melepas peserta mudik gratis yang digelar di Jakarta, Senin.
Sandiaga menilai masalah tersebut merupakan tantangan ekonomi pasca pandemi COVID-19 yang harus menjadi fokus bagi pemerintahan yang akan datang.
“Ini tugas pemimpin ke depan bagaimana membuat keterjangkauan harga-harga terutama saat biaya hidup sangat membebani bisa teratasi,” katanya.
Dalam konteks ini, Menparekraf menyoroti bahwa sebanyak 45 juta orang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mencari nafkah.
Dia berharap melalui kepemimpinan yang akan datang, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat diangkat sebagai sektor unggulan yang dapat menggerakkan roda ekonomi dan membuka peluang kerja.
Sandiaga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, serta maskapai penerbangan terkait dengan tingginya harga tiket pesawat domestik.
“Ini (mahalnya tiket pesawat) sudah kami koordinasikan dengan Kemenhub, Kementerian BUMN maupun maskapai penerbangan segala kemungkinan untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa keluhan mengenai mahalnya tiket pesawat domestik, yang bahkan melampaui harga sebelum pandemi, telah terdengar selama lebih dari sembilan bulan dan hal ini memiliki dampak buruk bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. DMS/AC