Jakarta (DMS) – Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menawarkan peluang investasi kepada para pebisnis dan investor Jepang dalam Business Forum di Osaka Expo, Jepang, kemarin. Adapun investasi yang ditawarkan antara lain kopi, coklat, ikan tuna hingga logam tanah.
“Izinkan saya sekarang untuk membagikan tujuh industri strategis yang siap berinvestasi di kawasan-kawasan transmigrasi kami,” kata Iftitah dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).
“Pertama, agroindustri dan hilirisasi produk-produk pertanian berupa kopi, kakao dan kelapa sawit. Kedua, pertanian modern seperti di Merauke sebagai lumbung pangan. Ketiga, peternakan skala besar untuk sapi, kambing dan kuda. Keempat, perikanan dan budidaya kelautan, seperti ikan tuna dari Morotai yang akan diekspor langsung ke Jepang. Kelima, energi baru dan terbarukan, berupa biomassa, biogas, tenaga surya, tenaga angin dan ombak. Keenam, manufaktur dan industri pengolahan, seperti gula pasir, CPO dan produk turunannya, dan ketujuh, pariwisata dan pusat teknologi kreatif di Selaparang, NTB,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Iftitah juga mengungkapkan terkait potensi logam tanah jarang (rare earth) di kawasan transmigrasi di Sulawesi. Ia mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan undangan hangat, bergabunglah bersama kami, tumbuh bersama kami. Bersama kita dapat menulis babak baru kemakmuran Asia, yang akan dikenang dunia. Terima kasih banyak. Mari kita ciptakan masa depan bersama,” kata Iftitah.
Para pebisnis dan investor Jepang menyambut baik ajakan Iftitah. Hal ini tercermin dari tanya jawab yang hangat sesudah pidato. Advisor for Trade and Investment Jetro, Matsubara Takeo pun menyatakan bangga dengan potensi Indonesia.
“Saya pernah di Indonesia dan melihat potensi Indonesia yang sangat luar biasa,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Business Forum ini merupakan tindak lanjut komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang saat itu, Shigeru Ishiba. Dalam kunjungan PM Jepang ke Jakarta awal tahun lalu. Kedua kepala pemerintahan sepakat memperkuat kerjasama ekonomi, teknologi dan investasi antar kedua negara.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model baru pengembangan transmigrasi berbasis peningkatan ekonomi, sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Jepang.DMS/DC