Ambon (DMS) – Tanggal 27 November 2024 akan menjadi hari penting bagi masyarakat Kota Ambon. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kali ini tak sekadar memilih pemimpin, tetapi juga menjadi cerminan harapan, aspirasi, dan masa depan kota ini.
Empat pasangan calon, yakni Agus Ririmasse-Novian Liem, Bodewin Wattimena-Ely Toisuta, Tadi Salampessy-Emmylh Dominggus Luhukay, dan Jantje Wenno-Syarif Bakri Asyathri, siap berlaga memperebutkan kepercayaan rakyat. Setiap pasangan membawa visi, misi, dan program kerja yang menjadi gambaran seperti apa Ambon di bawah kepemimpinan mereka.
Pertarungan Ide dan Gagasan warnai berbagai isu strategis yang menjadi perhatian masyarakat. Di tengah dinamika pembangunan, kota Ambon menghadapi sejumlah tantangan seperti tata kelola kota, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengentasan pengangguran, hingga penguatan sektor pariwisata berbasis budaya dan lingkungan.
Pilkada Kota Ambon selalu diwarnai dengan dinamika politik lokal yang kental. Dukungan partai politik, kekuatan jaringan akar rumput, dan figuritas calon menjadi faktor yang saling mempengaruhi. Tak dapat dimungkiri, Pilkada kali ini juga menjadi ajang pembuktian bagi partai-partai besar untuk menunjukkan pengaruhnya di level daerah.
Namun, satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah pentingnya menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan pelaksanaan Pilkada yang jujur, adil, serta bebas dari politik uang. Masyarakat Ambon harus cerdas dalam memilah informasi dan tidak terpengaruh oleh janji-janji kosong yang hanya manis di bibir, tetapi minim realisasi.
Peran Masyarakat dalam Menentukan Masa Depan, menjadi salah satu faktor penting, Sebagai pemilih, masyarakat Kota Ambon memegang menjadi kunci penting dalam menentukan siapa yang layak memimpin mereka lima tahun ke depan. Pilihan bukan hanya soal siapa yang dikenal atau siapa yang dekat, tetapi soal siapa yang memiliki rekam jejak, kompetensi, dan integritas untuk mewujudkan Ambon yang lebih baik.
Momen pencoblosan adalah kesempatan untuk mengukir sejarah, menjadikan demokrasi sebagai alat untuk perubahan positif. Pilkada yang sukses bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi juga bagaimana proses itu berlangsung dengan damai dan penuh kehormatan.
Dengan segala dinamika dan harapan yang menyertai Pilkada 2024, mari kita songsong hari pencoblosan dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab. Sebab, Ambon yang kita impikan adalah hasil dari keputusan bersama pada tanggal 27 November mendatang. Pilihlah dengan hati, pikirkan masa depan, dan jadilah bagian dari sejarah baru Kota Ambon.
“Ambon butuh pemimpin, bukan sekadar penguasa. Mari wujudkan demokrasi yang sehat, demi kota yang lebih maju dan bermartabat.”DMS