Dobo, Kepulauan Aru (DMS) – Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) menyambut dengan penuh syukur peluncuran Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Dobel yang digelar di Koijabi, Kecamatan Aru Tengah Timur, Rabu (29/10/2025).
Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. S. I. Sapulette, dalam arahannya menyampaikan bahwa proses penerjemahan Alkitab ini berlangsung selama 40 tahun, sebuah perjalanan panjang yang mencerminkan komitmen, ketekunan, dan karya kasih Tuhan bagi masyarakat Dobel.
“Peluncuran Alkitab ini adalah wujud kasih Tuhan bagi jemaat-jemaat GPM dan seluruh masyarakat Aru. Tuhan menyapa kita melalui bahasa yang dapat dimengerti oleh hati,” ujar Sapulette.
Ia mengapresiasi kerja keras Yayasan Pengembangan Sar’Abil, tim penerjemah, serta para konsultan yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga bagi terwujudnya Alkitab dalam bahasa lokal. Menurutnya, sekitar 18.000 penutur Bahasa Dobel dari 12 hingga 13 jemaat GPM dan GKPII kini dapat menggunakan Alkitab tersebut dalam pelayanan.
Sapulette menegaskan, penerjemahan Alkitab merupakan bagian dari upaya kontekstualisasi teologi agar Firman Tuhan lebih mudah dipahami secara kultural dan spiritual. Ia juga mengimbau jemaat untuk menggunakan Alkitab Bahasa Dobel dalam setiap ibadah dan kegiatan rohani di rumah.
“Jangan biarkan Alkitab ini hanya tersimpan di meja, tetapi bacalah setiap hari agar Tuhan membimbing hidup kita melalui Firman-Nya,” pesannya.
Lebih lanjut, Sapulette menyebut penerjemahan ini juga berperan dalam pelestarian bahasa daerah sebagai identitas budaya masyarakat Aru. Saat ini, tiga bahasa lain Melayu Aru, Kola, dan Batuley masih dalam proses penerjemahan.
Sementara itu, perwakilan tim penerjemah, Mr. Jock Hughes, mengungkapkan bahwa proses penerjemahan Alkitab Perjanjian Baru Bahasa Dobel memakan waktu sekitar 40 tahun dan timnya kini tengah mengerjakan penerjemahan dalam Bahasa Kola dan Batuley.DMS











