Berita Nasional, Jakarta – Pernyataan Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo, Billy Mambrasar, yang viral melalui media sosial Twitter, Minggu (1/12/19) yang bernada kontroversial dinilai berpotensi untuk memecah-belah bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif usai momen Reuni Akbar 212 yang berlangsung di Monumen Nasional, Jakarta Senin (02/12/19).
Reuni Mujahid 212 dimulai sekitar pukul 03.00 dini hari dengan menjalankan tahajud berjamaah. Setelah itu dilanjutkan salat subuh dan berdoa bersama. Kegiatan yang dihadiri sejumlah tokoh muslim dan pejabat ini juga mempertontonkan atraksi pengibaran pelbagai bendera merah putih dan kalimat tauhid oleh peserta.
Selaku Juru Bicara Front Pembela Islam dirinya mengkritisi ciutan Billy yang menyebutkan tentang “kubu sebelah megap-megap”. Menurutnya, Billy seharusnya fokus bekerja untuk membantu Presiden dalam melaksanakan program-program nasional selama lima tahun kedepan.
Menurut Slamet, seusai Piplres yang menyita banyak energi dan perhatian, perbedaan-perbedaan dalam ranah fundamental baiknya sudah diusaikan, namun tidak demikian yang terjadi bagi barisan Jokowi. Hal ini terlihat dari statement Billy, katanya.
Slamet menyinggung kepulangan Rizieq sebagai contoh bahwa pemerintahan Jokowi tidak punya niat baik memperbaiki keadaan. Padahal, kata Slamet, pilkada hingga pilpres sudah selesai.
“Kalau ingin menyelesaikan persoalan, ya pulangkan dong Habib Rizieq, selesai semua, kita akan duduk bersama, kita akan komunikasi. Tapi selagi Habib Rizieq belum dipulangkan, mohon maaf kami tidak akan komunikasi dengan pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo, Billy Mambrasar memicu perdebatan publik lewat akun Twitter @kitongbisa. Billy mengunggah foto seusai berdiskusi dengan kaum muda untuk membahas dunia bisnis. Unggahan itu dibubuhi cuitan bernada provokatif.
Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap). Lalu mendesain kartu Pra-kerja di Jakarta. Lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda. Untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan,” tulis Billy dalam cuitannya.
Tak lama setelah diunggah, kritik menghujani kolom komentar. Billy menghapus cuitan tersebut dan membuat pernyataan klarifikasi beberapa saat setelahnya. Berita Nasional radiodms.com