[ad_1]
Atlet India, Nikhat Zareen, meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia Tinju Putri di Turki dan menjadi perempuan India kelima yang meraih gelar juara dunia.
Petinju India ini mengalahkan atlet Thailand, Jitpong Jutamas, 5-0 dalam kelas terbang pada Kamis (19/05) lalu.
“Apakah saya populer di Twitter?” tanya Zareen dalam jumpa pers setelah kemenangannya.
Medali emas itu adalah yang pertama bagi India setelah atlet Olimpiade Mary Kom menang pada 2018.
Kom adalah juara enam kali kejuaraan tinju putri. Perempuan India lain yang pernah meraih medali emas termasuk petinju Sarita Devi, Jenny RL dan Lekha KC.
“Meraih medali dalam kejuaran dunia selalu menjadi impian dan Nikhat dapat meraihnya cukup cepat dan sangat hebat,” kata Ajay Singh, presiden Federasi Tinju India.
Nama Zareen menjadi topik popular di Twitter di tengah banjir ucapan selamat dari seluruh India. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan petinju itu “membuat India bangga.”
“Selalu menjadi mimpi saya bisa menjadi tren di Twitter dan meraih sesuatu untuk negara saya dalam skala dunia adalah motivasi tebesar saya,” katanya setelah kemenangannya.
Zareen, 25 tahun, berasal dari Nizamabad di negara bagian selatan Telangana. Ia sebelumnya merupakan juara dunia atlet muda.
Ayahnya, Momammad Jameel, yang juga merupakan atlet, selalu mendorong kariernya dalam satu dekade ini.
Keberatan perempuan Muslim pakai celana pendek di kompetisi olahraga
“Orang-orang keberatan seorang perempuan Muslim pakai celana pendek untuk berolahraga dan kami abaikan itu. Namun setelah ia menang dalam kejuaraan, orang mulai berubah pikiran dan mengatakan ia telah membuktikan dirinya sendiri,” kata ayah Nikhat kepada BBC Telugu.
Jameel mengatakan ia sangat tegang saat menyaksikan pertandingan namun mengatkaan yakin anaknya menang.
“Nikhat bermain sangat bagus sebelum pertandingan final dan kami yakin dia akan menang. Berita besar bagi negara dan bagi federasi tinju India,” katanya. “Saya sangat bangga atas dedikasinya (dalam olahraga ini).”
Dalam nomor final melawan Jutamas, para juri memberikan nilai 30-27, 29-28, 29-28, 30-27, 29-28 untuk kemenangan Zareen.
“Target saya adalah untuk menang dengan keputusan mutlak bila mungkin karena bisa saja keputusan juri terpecah,” katanya.
“Namun dalam putaran kedua juri terpecah. Jadi saya harus berupaya keras di ronde ketiga dan saya senang saya menang,” katanya lagi.
Dalam jumpa pers setelah pertandingan, Zareen mengatakan dua tahun terakhir cukup menantang karena pandemi Covid sehingga sulit untuk berlatih.
Pada 2021, Zareen kalah dari Mary Kom dalam uji pertandingan dan gagal masuk kualifikasi Olimpiade. Sejak itu, katanya, ia selalu fokus untuk meningkatkan permainannya.
“Saya berusaha meningkatkan keterampilan dan saya kerja keras meningkatkan kekuatan saya dan memperbaiki apa yang kurang…Semua hambatan yang saya hadapi dalam karier saya membuat saya kuat,” katanya.
Zareen sekarang mempersiapkan kejuaraan Persemakmuran dan dia akan turun dalam kategori 50 kg.
[ad_2]
Source link