Berita Ambon – Ombudsman RI Perwakilan Maluku melakukan pendampingan penilaian kepatuhan standar pelayanan publik di Pemeritah Kota Ambon.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Maluku, Hasan Slamat mengatakan, kegiatan pendampingan ini bertujuan agar penyelenggara pelayanan publik dapat memenuhi komponen standar pelayanan publik sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Hasan Slamat berharap predikat zona hijau yang sudah dikantongi Kota Ambon tahun 2022 lebih ditingkatkan, mengingat predikat tahun ini skor yang diraih adalah 82, masih dibawah tahun lalu yakni 98.
Hasan menilai rendahnya kepatuhan/implementasi standar pelayanan mengakibatkan tingginya maladministrasi yang mengakibatkan kepercayaan publik terhadap aparatur dan pemerintah menurun yang berpotensi mengarah pada apatisme publik.
Sehingga perlu adanya dorongan kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Publik untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik.
Diungkapkan tahun ini Ombudsman memperluas penilaian kepatuhan tidak hanya pada 14 item yang ada tetapi juga penilaian terhadap respons masyarakat terhadap pelayanan yang didapat, dari 19 OPD dan Puskesmas di lima Kecamatan di Kota Ambon.
varibel yang menjadi penilaian produk administrasi Kepatuhan Pelayanan Publik meliputi, standar pelayanan, maklumat pelayanan, pengelolaan pengaduan, sarana dan prasarana, pelayanan khusus, penilaian kepuasan masyarakat, misi, visi dan moto pelayanan, atribut pelayanan terpadu dan rekognisi (pengakuan).
Diharapkan dengan meluaskan area akan membantu pemerintah untuk memetakan situasi kualitas pelayanan publik di Kota Ambon.
Ia menambahkan, tahun 2022, Penilaian Kepatuhan akan dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi dan semua Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tanpa memandang hasil kepatuhan sebelumnya. Sehingga Kota Ambon yang sebelumnya mendapat predikat hijau akan tetap dinilai pada tahun ini.
Hasan Slamat menyampaikan harapannya agar Pemkot Ambon bisa bekerja sama dengan baik dalam proses penilaian nanti, serta dapat menunjukkan performa terbaik mereka sehingga pada prosesnya merupakan kegiatan yang memang telah dilaksanakan sebagai rutinitas, bukan semata-mata untuk penilaian.DMS