Berita Malteng, Tehoru – Sungai Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, meluap hingga merusak oprit jembatan setelah hujan lebat tanpa henti mengguyur wilayah tersebut sejak, Jumat hingga Minggu (09/06/2024).
Dilaporkan akibat derasnya luapan sungai Kawanua merusak oprit bagian barat sisi kanan jembatan tersebut, pada Minggu (09/7/2024) sekira pukul 07:00 WIT
Akibatnya arus transportasi yang menghubungkan wilayah seram Selatan yakni Kecamatan Tehoru, Kecamatan Telutih (Maluku Tengah) dan Kecamatan Siwalalat, Werinama Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) lumpuh total.
Jembatan sepanjang 700 meter merupakan penghubung antara Kabupaten Maluku Tengah, dengan sebagian wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) di Provinsi Maluku.
Warga yang tinggal di wilayah terdampak bencana ini tidak dapat menuju Masohi,Kab SBB, kota Ambon maupun sebaliknya.
Kepala Kecamatan Tehoru, Hanafi Sarif dikonfirmasi DMS Media Group, Senin (10/06) menyebutkan derasnya terjangan arus sungai Kawanua menyebabkan dua oprit jembatan itu terputus. Luapan air juga ikut menutup badan jalan.
Terputusanya jembatan itu membuat akses transportasi baik dari Kabupaten SBT menuju Kab Maluku Tengah maupun sebaliknya lumpuh total.
Dijelaskan selain memutuskan oprit jembatan Kawanua, bencana hidrometorologi juga menyebabkan longsor sehingga menutup jalan di dusun Saju dan dusun Mahu, Kecamatan Tehoru.
Setidaknya terdapat delapan titik longsoran yang saat ini sudah dikerjakan oleh BPJN Wilayah II, namun untuk perbaikan oprit jembatan belum bisa dilakukan mengingat derasnya arus air Sungai
Kapolsek Tehoru Iptu Anthon Kolauw dalam realess yang di terima media ini menjelaskan, selain hujan menyebabkan terputusnya oprit jembatan Kawanua, bencana longsor juga menutup jalan trans seram tepatnya di Dusun Saju dan Mahu.
Disebutkan, terdapat delapan titik longsoran di dua dusun tersebut. BPJN Wilyah II mengerahkan dua alat berat membersihkan material longsoran.
Saat ini bisa akses kendaraan hanya sebatas Kecamatan Tehoru, dan belum bisa melewati jembatan Kawanua akibat terputusnya oprit jembatan.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BPJN Wilayah II Toce Leuwol dikonfirmasi DMS Media Group via seluluer menyebutkan tingginya intensitas curah hujan membuat air Wai Kawanua meluap hingga menutupi oprit jembatan.
Meski hanya mengandalkan dua alat berat, delapan titik longsor yang menutup badan jalan sudah dibersihkan BPJN. Untuk perbaikan oprit jembatan, BPJN Wilayah II telah menjerjunkan personal bersama alat berat dilapangan udan jika kondisi sungai memungkinkan pihak BPJN segera melakukan perbaikan oprit yang terputus.
BPBD Malteng Imbau Warga Waspada
Berdasar rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan diprediksi masih terjadi pada Juni 2024.
Kepala BPBD Maluku Tengah, Nova Anakotta, mengimbau warga tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung di sebagian besar wilayah Maluku karena berpotensi meningkatkan ancaman bencana hidrometeorologi, baik berupa angin kencang, banjir dan tanah longsor.
Dijelaskan bencana hidrometeorologi, sudah terjadi di beberapa kawasan seperti wilayah Seram Utara, Seram Bagian Selatan yakni di Kecamtan Tehoru, mengalami banjir, oprit jembatan Kawanua jebol hingga longsor di dusun Saju dan Mahu.
Kemudian di Kecamatan Salahautu terjadi longsor di Desa Tenga-Tenga dan di Kecamatan Leihitu
Warga yang bermukim di dekat lereng termasuk yang tinggal di bantaran Sungai diminta tidak menyepelekan kondisi cuaca. Karena menurutnya, jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam, kemungkinan akan terjadi banjir.
Anakotta menyarankan, apabila terjadi banjir segera melapaorkan kepada RT/RW/Lurah kepala Desa dan apparat keamanan setempat, Matikan listrik amankan dokumen dan benda berharga serta melakukan evakuasi ke tempat aman, terutama pada anak-anak, Ibu hamil atau Ibu menyusui, Lansia, dan Disabilitas.DMS