Istanbul (DMS) – Parlemen Republik Islam Iran pada Minggu (22/6) menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh aktivitas pelayaran, menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
“Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” ujar Mayor Jenderal Esmaeil Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, dikutip dari siaran televisi Press TV.
Meski begitu, keputusan akhir akan ditentukan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional, lembaga tertinggi dalam urusan pertahanan dan keamanan negara tersebut.
Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab, dan menjadi titik vital pengiriman sekitar 20 persen pasokan minyak dunia.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa militer AS telah meluncurkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada Minggu pagi waktu setempat.
Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan kawasan, setelah Israel yang didukung AS melancarkan serangan militer ke Iran sejak 13 Juni lalu. Tindakan itu memicu serangan balasan dari Teheran.
Menurut otoritas Israel, sedikitnya 25 warga tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka akibat serangan Israel.DMS/AC