Berita Maluku Utara, Ternate – Saat ini Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) menggelar rapat evaluasi menyusul laporan kebutuhan obat-obatan dan vitamin telah langka di berbagai apotik.
“Saat ini ketersediaan obat-obatan dan vitamin mulai berkurang baik di Dinkes maupun apotik. Untuk itu kami berharap Pemkab dapat mengatasi hal tersebut guna menghindari kelangkaan obat-obatan selama pandemi COVID-19,” kata Plh. Kepala Dinas Kesehatan Halut, dr. Amanda Ray Ray, Selasa.
Dr. Amanda Ray Ray menyebutkan, terkait dengan kontrol medis yang dilakukan terkait dengan penanganan pasien COVID-19, akan tetapi sejumlah masalah terkait ketersediaan obat-obatan di Apotek terdekat yang mulai sulit ditemukan.
Di mana, kebutuhan pasokan obat-obatan dan vitamin yang saat ini sulit diperoleh di apotik seperti im boost force dan vitamin yang digunakan untuk membantu memelihara daya tahan tubuh selama masa pandemi COVID-19.
Pihaknya meminta agar penanganan COVID-19 mulai dari antisipasi kerumunan harus terus dilakukan, karena masih banyak pedagang nakal yang masih membuka warung saat penerapan PPKM Mikro, sehingga terkesan mengabaikan edaran Satgas COVID-19.
“Kondisi saat ini masih banyak terdapat pedagang yang terkesan kucing-kucingan dengan Satgas COVID-19, di mana aturan sudah jelas dalam PPKM Mikro ini semua aktivitas dibatasi sampai pukul 21.00 WIT, kami saran agar diberikan tindakan tegas kepada masyarakat atau pedagang yang masih tidak menaati aturan,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Kominfo Deky Tawaris menambahkan saat ini warga yang terpapar COVID-19 tentu sudah sangat banyak dan secara kumulatif pasien positif COVID-19 Halmahera Utara sebanyak 2.187 orang, pasien aktif terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.184 orang, isolasi mandiri 1.175 orang dan isolasi di RSU 9 orang, meninggal dunia 26 orang, sehingga Satgas COVID-19 melakukan Penerapan PPKM Mikro.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan edukasi, namun masih banyak warga yang tidak menggubris aturan PPKM.
Di Pasar Wosia, Pasar Modern, Pasar Inpres dan Pasar Buale berdasarkan pemantauan banyak yang tidak menggunakan masker.
“Apabila dalam pelaksanaan Edukasi PPKM Mikro masih terdapat masyarakat yang tidak mematuhi Protokol kesehatan maka diingatkan, apabila tidak di indahkan maka dapat dilakukan tindakan tegas, tidak hanya itu, warga juga masih banyak menggelar pelaksanaan acara pesta, maka Satgas harus mengambil tindakan,” kata Deky.* DMS