Berita Maluku Terkini Hari Ini
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Berita Maluku Terkini - Radio DMS
No Result
View All Result

Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Kesalahan Tercela di Sekolah Primbumi Kanada

Radio DMS 1027FM by Radio DMS 1027FM
Tuesday, 26 July 2022
in Internasional
0
Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Kesalahan Tercela di Sekolah Primbumi Kanada

Berita Internasional, Maskwacis, Alberta – Paus Fransiskus meminta maaf kepada penduduk asli Kanada atas peran Gereja di sekolah-sekolah di mana anak-anak pribumi dilecehkan, dengan menyebut asimilasi budaya secara paksa yang mereka lakukan adalah “kejahatan yang tercela” dan “kesalahan yang membawa bencana”.

Berbicara di dekat lokasi dua bekas sekolah di Maskwacis, Alberta, pada Senin (15/7), Paus meminta maaf atas dukungan Katolik terhadap “mentalitas penjajahan” pada masa itu dan menyerukan penyelidikan “serius” terhadap sekolah-sekolah tersebut untuk membantu para penyintas dan keturunannya untuk pulih.

Berita Lainnya

Trump Umumkan “Kesepakatan Besar” dengan Presiden Prabowo

Sekjen PBB: Situasi Gaza Mengerikan, Desak Gencatan Senjata dan Akses Bantuan

Presiden Prabowo Bangga TNI Pimpin Parade Hari Bastille di Paris

“Dengan rasa malu dan tanpa ragu, saya dengan rendah hati memohon pengampunan atas kejahatan yang dilakukan oleh begitu banyak orang Katolik terhadap masyarakat adat,” kata Paus Fransiskus, yang menggunakan kursi roda karena sendi  lututnya retak.

Pidato kepada warga First Nations, Metis, dan orang-orang Inuit adalah permintaan maaf pertama di tanah Kanada oleh paus sebagai bagian dari perjalanan untuk menyembuhkan luka dalam yang mengemuka setelah penemuan kuburan tak bertanda di sekolah-sekolah asrama tahun lalu.

Paus berusia 85 tahun itu telah menjanjikan perjalanan itu kepada delegasi pribumi yang mengunjunginya awal tahun ini di Vatikan, di mana dia membuat permintaan maaf awal.

Para pemimpin adat yang mengenakan hiasan kepala perang dari bulu elang menyambut paus sebagai sesama kepala suku dan menyambutnya dengan nyanyian, pemukulan genderang, tarian, dan lagu perang.

“Saya di sini karena langkah pertama dari ziarah tobat saya di antara Anda adalah meminta maaf lagi, mengatakan sekali lagi bahwa saya sangat menyesal,” kata dia.

Dia berbicara kepada kelompok-kelompok pribumi di Bear Park Pow-Wow Grounds, bagian dari wilayah leluhur orang-orang Cree, Dene, Blackfoot, Saulteaux, dan Nakota Sioux.

“Maaf atas cara-cara di mana, sayangnya, banyak orang Katolik mendukung mentalitas penjajah dari kekuatan yang menindas masyarakat adat. Saya minta maaf,” ujar Fransiskus.

“Dalam menghadapi kejahatan yang menyedihkan ini, Gereja berlutut di hadapan Tuhan dan memohon pengampunan-Nya atas dosa-dosa anak-anaknya,” kata dia, melanjutkan.

Setelah paus berbicara, Kepala Wilton Littlechild dari kelompok penduduk asli Cree, menempatkan hiasan kepala bulu di kepala Paus.

Paus berdiri dari kursinya dan memakai hiasan tersebut selama beberapa saat di depan orang banyak yang bertepuk tangan.

Seorang penyanyi pribumi juga membawakan versi lagu kebangsaan Kanada di Cree, dengan air mata mengalir di wajahnya. Sebuah spanduk merah dengan nama anak-anak hilang dibawa ke hadapan paus, yang menciumnya.

Sebelum pidatonya, Fransiskus berdoa dalam hati di pemakaman sebuah gereja untuk penduduk asli dan melewati tugu peringatan batu ke dua sekolah asrama di daerah itu.

Antara tahun 1881 dan 1996, lebih dari 150.000 anak pribumi dipisahkan dari keluarga mereka dan dibawa ke sekolah-sekolah asrama.

Banyak anak kelaparan, dipukuli karena berbicara dalam bahasa asli mereka, dan dilecehkan secara seksual dalam sistem yang disebut Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada sebagai “genosida budaya”.

“Saya memohon pengampunan, khususnya, atas cara-cara di mana banyak anggota Gereja dan komunitas agama bekerja sama, paling tidak melalui ketidakpedulian mereka, dalam proyek penghancuran budaya dan asimilasi paksa yang dipromosikan oleh pemerintah saat itu, yang memuncak dalam sistem sekolah asrama,” kata Paus.

Sebagian besar sekolah dijalankan untuk pemerintah oleh ordo religius Katolik Roma, oleh para imam dan biarawati.

Tahun lalu, kerangka 215 anak-anak di bekas sekolah asrama di British Columbia ditemukan.

Sejak itu, dugaan kerangka ratusan anak lainnya telah terdeteksi di bekas sekolah-sekolah asrama lainnya di seluruh negeri.

Banyak penyintas dan pemimpin adat mengatakan mereka menginginkan lebih dari sekadar permintaan maaf.

Mereka juga menginginkan kompensasi finansial, pengembalian artefak yang dikirim ke Vatikan oleh misionaris, dukungan untuk membawa tersangka pelaku kekerasan yang sekarang tinggal di Prancis ke pengadilan, dan pelepasan catatan yang dipegang oleh ordo keagamaan yang mengelola sekolah.

Beberapa juga telah menyerukan Gereja Katolik untuk meninggalkan dekret kepausan abad ke-15 yang membenarkan kekuatan kolonial mengambil tanah adat.

Bagi Wallace Yellowface (78) seorang penyintas sekolah asrama dari Pikanni Nation Reserve di Alberta selatan, pesan Paus terlalu sedikit disampaikan dan terlambat.

“Sudah terlambat untuk meminta maaf, dan saya pikir itu tidak akan banyak membantu saya,” kata dia.

Yellowface masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada saudara perempuannya yang bersekolah di sekolah asrama.

Namun, banyak penduduk asli di kerumunan itu menangis secara terbuka atau bertepuk tangan setiap kali paus mengatakan dia menyesal atau mengutuk kebijakan untuk menghapus budaya asli. DMS

Sumber: Reuters

Tags: KanadaPaus Fransiskus
Previous Post

Militer Myanmar eksekusi mati empat aktivis demokrasi, ‘Saya tak mengira anak saya akan dibunuh hari ini’

Next Post

Dinkes Papua Beri 30 Liter Malathion, Basmi Nyamuk di Asmat

Berita Terkait

Presiden Donald Trump
Politik

Trump Umumkan “Kesepakatan Besar” dengan Presiden Prabowo

Wednesday, 16 July 2025
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
Internasional

Sekjen PBB: Situasi Gaza Mengerikan, Desak Gencatan Senjata dan Akses Bantuan

Tuesday, 15 July 2025
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Politik

Presiden Prabowo Bangga TNI Pimpin Parade Hari Bastille di Paris

Tuesday, 15 July 2025
Presiden Indonesia Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berjabat tangan di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025)
Internasional

Uni Eropa Umumkan Fasilitas Visa Schengen Multientry untuk WNI

Monday, 14 July 2025
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan pernyataan pers bersama di Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025)
Internasional

Komisi Eropa: Tiga Fokus Kemitraan Strategis Uni Eropa-Indonesia

Monday, 14 July 2025
ilustrasi bijih emas
Internasional

Cadangan Emas Raksasa Ditemukan di China, Nilainya Rp 1,3 Kuadriliun

Sunday, 13 July 2025
Next Post
Dinkes Papua Beri 30 Liter Malathion, Basmi Nyamuk di Asmat

Dinkes Papua Beri 30 Liter Malathion, Basmi Nyamuk di Asmat

STREAMING


Download Aplikasi Radio DMS
Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon

 

Berita Maluku Terkini – Radio DMS

Portal berita yang menyediakan berita ambon, berita maluku, berita maluku hari ini, dan berita ambon hari ini aktual dan terpercaya.

MEDIA GROUP

  • DMS 102,7 FM Ambon
  • Carang TV Ambon
  • Duta 90,9 FM Ambon
  • Duta 98,7 FM Masohi
  • Ambon 96,8 FM Ambon

ALAMAT RADIO DMS

Studio & Kantor

JL. AY. PATTY No. 21, Lt. 2 AMBON, MALUKU 97124
Telp. : 0911-353325, 341900, 353329
Fax. : 0911-347423
Email : marketing@radiodms.com / emahaly@yahoo.com

 

 

  • Disclaimer
  • DMS MEGA Hits
  • DMS Trend 21
  • Home
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Station Radio Di Ambon
  • Tentang Kami

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.