Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengumumkan rencananya untuk menggelar acara prestisius yang ditunggu-tunggu, yaitu Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 18-20 September 2023.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dengan bangga mengumumkan bahwa Munas dan Konferensi Besar ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB, dihadiri oleh 600 ulama terkemuka dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.
“Kami dengan tulus hati mengumumkan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama, yang akan berlangsung dari tanggal 18 hingga 20 September 2023,” kata Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Gus Yahya menjelaskan bahwa Munas Alim Ulama akan membahas isu-isu agama yang sangat relevan dengan kehidupan bangsa dan negara serta aspirasi masyarakat luas.
Sementara itu, Konferensi Besar akan menjadi platform bagi pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk mendiskusikan berbagai aspek yang berkaitan dengan organisasi NU itu sendiri.
Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, menambahkan bahwa Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU akan dihadiri oleh seluruh PWNU, ulama senior, dan para pengasuh pondok pesantren yang terkait dengan NU, dengan jumlah peserta diperkirakan mencapai 600 orang.
Setelah pembukaan, acara akan dilanjutkan dengan rangkaian sidang pleno yang akan dibagi ke dalam berbagai komisi.
Kiai Amin Said menjelaskan bahwa beberapa agenda penting yang akan dibahas dalam musyawarah nasional melibatkan isu-isu kemasyarakatan yang akan dievaluasi dari perspektif agama.
Sementara itu, Konferensi Besar akan membahas strategi operasional jamiyah Nahdlatul Ulama guna memenangkan masa depan, termasuk cara optimal mengelola program-program dan struktur organisasi.
“Kami akan membahas bagaimana merancang operasional program dan organisasi agar lebih efektif, sekaligus membuka peluang untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ujar Kiai Amin Said.
Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023, KH Aizzudin Abdurrahman, menjelaskan bahwa forum penting ini akan diselenggarakan di dua tempat, yaitu Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap dan Asrama Haji Pondok Gede.
“Pembukaan acara akan berlangsung di Pondok Pesantren Al-Hamid dengan partisipasi santri yang akan mengikuti acara ini, sementara sidang-sidang komisi akan diadakan di Asrama Haji Pondok Gede,” jelas Gus Aizzudin.
Gus Aizzudin juga mengungkapkan bahwa tema Munas dan Konferensi Besar kali ini adalah “Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan,” yang dipilih untuk menggarisbawahi prinsip utama Nahdlatul Ulama dalam berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.
“Tema ini juga mencerminkan tekad NU untuk terus memperjuangkan keadilan sosial demi kesejahteraan umat,” tambahnya. Dengan tema ini, PBNU bertekad untuk memberikan kontribusi positif dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara. DMS