Berita Ambon – Ratusan pedagang Ambon Plaza (Amplaz), Senin (/05/2024) pagi melakukan aksi mogok jualan dengan menutup seluruh lapak yang ada di salah satu swalayan tertua di Kota Ambon itu.
Dari ratusan lapak yang berjejer, tak satupun yang buka untuk melayani pembeli. Pembeli yang sebelumnya telah masuk untuk berbelanja terpaksa memilih untuk keluar.
Pedagang menilai kebijakan menaikan harga sewa oleh pihak pengelola dalam hal ini PT Modern Multi Gunas (PT MMG) terlalu tinggi.
Pantauan DMS Media Group, aksi penutupan, pedagang sempat dicegat oleh petugas keamanan pada pusat pembelanjaan itu, namun hal itu tidak digubris para pedagang. Mereka tetap menutup toko tempat mereka berdagang.
Ketua Koperasi Himpunan Pedagang Amplaz (Kohipa) Irfan Hamka mengatakan, aksi mogok yang dilakukan pedagang merupakan salah satu bentuk protes terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh PT. Moderen Multi Guna.
Menurutnya harga sewa yang diterapkan oleh pihak pengelola terlalu mencekik dan tidak rasional sehingga aksi ini harus dilakukan.
Dijelaskan, kenaikan tarif swa lapak sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Ambon maupun DPRD namun tidak ada titikk temu.
Dikatakan, sebelumnya tarif sewa lapak kisaran Rp. 36 juta per 30 tahun. Namun, kemudian pihak pengelola membuat kesepakatan sepihak dengan menaikan harga menjadi Rp.500hingga Rp 1 miliar rupiah per 30 tahun.
Penetapan tarif baru menurutnya terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan kondisi bangunan.
Aksi mogok ini rencananya dilakukan selama tiga hari kedepan hingga ditemukan kesepakatan bersama.
Diketahui aktivitas jual beli di Ambon Plaza (Amplaz), Kelurahan Honipupu, Kota Ambon rencananya akan ditutup selama tiga hari.
Penutupan aktivitas di pusat perbelanjaan tertua di Kota Ambon itu lantaran adanya aksi mogok oleh pedagang setempat.
Pembeli yang sebelumnya telah masuk untuk berbelanja terpaksa memilih untuk keluar.
Aksi mogok ini rencananya dilakukan selama tiga hari, terhitung sejak Senin-Rabu(22/05/204) sampai ditemukan kesepakatan bersama.DMS