Ambon, Maluku (DMS) – Bulan suci Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi para pedagang buah di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon. Meningkatnya konsumsi buah selama bulan puasa membuat para pedagang mengalami lonjakan permintaan yang signifikan, sehingga omzet mereka meningkat drastis.
Para pedagang di Jalan Ir. Putuhena, merasakan lonjakan penjualan, terutama untuk buah-buahan yang sering dikonsumsi saat berbuka puasa. Beberapa jenis buah yang paling diminati masyarakat antara lain kurma, semangka, mangga, dan pisang. Selain itu, buah-buahan yang biasa digunakan untuk sop buah, seperti melon dan timun suri, juga menjadi primadona.
Menurut Hariwan, seorang pedagang buah di kawasan tersebut, peningkatan harga buah terjadi karena pasokan dari distributor dan penyalur berkurang. Akibatnya, harga beberapa jenis buah mengalami kenaikan cukup signifikan.
Misalnya, harga semangka yang sebelumnya Rp7.000 per kg kini naik menjadi Rp10.000 hingga Rp18.000 per kg. Sementara itu, harga salak yang semula Rp10.000 per kg kini mencapai Rp20.000 per kg.
Buah-buahan yang dijual di pasar tersebut terdiri dari produk impor dan lokal. Buah impor seperti apel, pir, kelengkeng, serta anggur merah, hijau, dan hitam dipasok dari gudang buah impor di Ambon.
Sementara itu, buah lokal seperti alpukat, semangka, pepaya, dan lemon manis berasal dari Namlea, Kabupaten Buru, serta Kobisonta, Kecamatan Seram Utara.
Selain faktor permintaan yang tinggi, tren pola hidup sehat juga turut mendorong peningkatan konsumsi buah selama Ramadhan.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan bergizi saat menjalankan ibadah puasa semakin meningkat, sehingga pedagang buah pun memanfaatkan momentum ini dengan menawarkan produk berkualitas.
Para pedagang berharap tren positif ini dapat terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya, sambil terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Namun, jika tren kenaikan harga terus berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak pada industri buah-buahan, terutama bagi produk lokal.DMS