Berita Ambon – Pedagang disini ibarat Lagu “Antara Nyaman deng Cinta Katong Dilema Seng Bajual Keluarga Seng Makan”. Inilah potret sesuguhnya yang dirasakan puluhan pedagang di Pasar Gotong Royong yang terletak di Jalan Yos Soedarso Ambon.
Tidak ada pilihan lain, meskipun kondisi bangunan pasar mengalami kerusakan dimana-mana, mereka tetap berjualan demi menghidupi keluarga di tengah situasi pendemic seperti saat ini.
Sarif Hasan Lattupono ditemui DMS Media Group di pasar itu menilai pasar Gotong Royong ini sudah tidak layak dijadikan tempat berjualan.
“Kenapa? karena gedung ini sudah tidak layak, telihat bocor dimana-mana. Kondisi hujan semakin mengganggu aktifitas jual beli karena rembesan hujan”kata Latuponno.
Dia mengaku, kondisi pasar sudah disampaikan kepada pemerintah Kota Ambon dan Provinsi agar menjadi perhatian, namun belum juga direspon.
“Beberapa waktu lalu juga terjadi kebocoran tepatnya di tengah gedung ini, sehingga pedagang terpaksa tidak berjualan, bahkan kebocoran tersebut di biarkan berminggu-minggu barulah di perbaiki”bebernya
Latuponno menjelaskan, Kebocoran dan kerusakan beberapa bagian sudah terlihat pascah pasar Gotong Royong di revitalisasi pada tahun 2016.
“Kebocoran di sisi kiri dan kanan bangunan, karena kelalaian kontraktor saat merevitalisasi bengunan”sebutnya.
Pantauan DMS Media Group pada lokasi pasar Gotong Royon,g Sabtu (14/08), kondisi gedung pasar terlihat kumuh. Banyak lumut di beberapa sudut akibat rembesan air hujan.
Selain itu, lantai bangunan tergenang air, bahkan beberapa pemilik lapak terpaska menutupi tembok menggunakan sengk agar tidak merembes.Jika tidak ditutupi senk saat musim hujan, lapak mereka tidak dapat difungsikan untuk berjualan.
Pedagang mengaku pasrah jika intensitas hujan cukup tinggi. Pedagang sempat tidak dapat berjualan selama beberapa bulan, karena atap bangunan yang rusak sehingga air hujan membasahi tempat jualan mereka.DMS