JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menerbitkan regulasi yang berisi larangan
sementara bagi warga negara asing memasuki wilayah Indonesia, menyusul ditemukannya virus
SARS-CoV-2 varian B117 yang bisa menular lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19
No.4/2020 secara khusus mengatur pelarangan masuknya warga asing dari semua negara ke
Indonesia. Surat edaran ini berlaku sejak 28 Desember hingga 14 Januari 2021.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan dengan surat edaran terbaru
tersebut maka regulasi yang mengatur pelaku perjalanan luar negeri dalam SE No. 3 dan
addendum SE No. 3 dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan SE No. 4.
Adapun untuk WNA yang tiba pada 28 hingga 31 Desember 2020 tetap menggunakan ketentuan
dalam addendum SE No. 3.
Regulasi sebelumnya memang mengatur pelarangan masuk WNA, tetapi dalam skala yang
terbatas. Addendum Surat Edaran No. 3/2020, khususnya memperketat pengawasan kedatangan
pelaku perjalanan Eropa dan Australia, dan melarang WNA Inggris memasuki Indonesia.
“Ketentuan baru dalam SE No.4, secara lebih luas melarang semua warga negara asing untuk
memasuki Indonesia, kecuali pemegang izin tinggal diplomatik, izin tinggal dinas dan pemegang
kartu izin tinggal terbatas dan kartu izin tinggal tetap,” tutur Doni dalam siaran pers, Senin,
(28/12/2020).
Doni menegaskan, larangan sementara WNA memasuki Indonesia semata-mata diputuskan
pemerintah untuk melindungi masyarakat dan berlaku untuk sementara. “Sejumlah negara juga
diketahui telah memberlakukan ketentuan serupa seperti Jepang. Jadi ini merupakan sebuah
langkah umum dalam rangka mencegah dan mengendalikan penularan Covid-19.”
Adapun pelaku perjalanan WNI dari seluruh negara asing yang memasuki Indonesia, baik secara
langsung maupun transit di negara asing, harus menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di
negara asal yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum jam
keberangkatan dan dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan atau e-HAC Internasional
Indonesia.
Para pelaku perjalanan baik WNI maupun WNA yang dikecualikan sehinga diperbolehkan
memasuki Indonesia pada saat kedatangan dilakukan tes ulang RT-PCR dan diwajibkan menjalani
karantina selama 5 hari.
Ketentuan ini berlaku bagi WNI di tempat akomodasi karantina khusus yang telah disediakan oleh
pemerintah dan bagi WNA di tempat akomodasi karantina dengan biaya mandiri
(hotel/penginapan) yang telah mendapatkan sertifikasi Kementerian Kesehatan.
Dalam hal hasil pemeriksaan ulang RT-PCR pada saat kedatangan menunjukkan hasil positif maka
dilakukan perawatan di rumah sakit bagi WNI dengan biaya ditanggung oleh pemerintah dan bagi
WNA dengan biaya mandiri. Sejauh ini, pemerintah telah menyediakan 17 hotel dengan
kapasitas 3.570 kamar sebagai tempat isolasi mandiri. radiodms.com