Berita Malteng, Masohi – DPRD Maluku Tengah memastikan, anggaran pembangunan Sekolah Dasar (SD) Inpres Hunisi, Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah, masuk dalam APBD 2023.
Kondisi bangunan yang dilaporkan tak layak pakai karena mengalami berbagai kerusakan itu akan segera diverifikasi oleh dinas teknis.
Ketua Komisi III DPRD Malteng Sahbudin Hayoto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat
Politisi Gerindra ini menjelaskan, pihaknya selain berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk melakukan verifikasi agar memastikan dan menentukan apakah bangunan tersebut hanya direhab, dibangun baru, atau hanya direhab sebagian ruang kelas.
Ia memastikan, DPRD bersama pemerintah akan segera memperhitungkan bangunan SD Inpres Hunisi untuk segera dibangun tahun depan.
Sebelumnya diberitakan DMS Media Group, puluhan siswa SD Inpres Hunisi, Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah, terpaksa harus belajar di rumah guru, akibat gedung sekolah tersebut rusak.
Kerusakan sekolah itu sudah sejak beberapa tahun lalu, namun belum diperbaiki oleh pemerintah daerah, meskipun sudah dilaporkan pihak sekolah maupun pemerintah negeri Hunisi sendiri.
Alhasil sebanyak 53 siswa terdiri 27 laki-laki dan 26 siswa perempuan, terpaksa belajar di rumah guru.
Raja Negeri Hunisi, Laban Walalohun yang di konfirmasi DMS Media Group, menjelaskan ada lima ruang kelas yang kondisinya sudah rusak berat tidak bisa digunakan.
Satu bangunan terdiri dari dua ruang kelas sudah rusak sejak 2008, sedangkan tiga ruang kelas di bangunan yang lain mengalami kerusakan enam tahun terkahir.
Untuk menghindari terjadi sesuatu disaat jam belajar pihak sekolah mengambl inisitaif agar proses belajar mengajar dilakukan di rumah guru.
Walalohun mengaku dilema dengan kondisi itu. Di satu sisi ia merasa kasihan dengan anak-anak yang tetap belajar di rumah guru karena sekolah rusak, namun disisi lain sekolah tidak bisa berbuat banyak.
Pihak sekolah dan Pemerintah Negeri Hunisi sudah melaporkan kerusakan sekolah tersebut ke Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah, namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjut untuk perbaikan sekolah dimaksud.
Dari pantauan DMS Media Group di lokasi dari sekian ruangan di sekolah itu yang bisa difungsikan hanyalah ruang guru sedangkan sisanya rusak parah tidak layak digunakan.DMS