Berita Maluku Tengah, Masohi – Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, telah membentuk tim khusus dalam rangka mengidentifikasi lahan-lahan milik warga yang ada saat ini untuk dibicarakan bersama rencana pembebasan lahan untuk perluasan bandara udara Amahai yang direncanakan akan lakukan pada tahun 2022 nanti.
Kepada tim DMS Media Group Tusikal menjelaskan selaku bupati Maluku Tengah, dirinya baru saja memimpin langsung rapat bersama dengan tim yang telah dibentuk bersama pihak otoritas bandara udara Amahai dalam rangka rencana perluasan bandara Amahai oleh kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan udara.
Pemerintah kabupaten Maluku Tengah, pada prinsipnya kata bupati memberikan dukungan penuh atas rencana tersebut, oleh karena itu lewat tim yang telah dibentuk, maka selaku bupati, telah menginstruksikan tim segera langsung bekerja guna mempercepat mengidetifikasi seluruh permasalahan yang ada agar secepatnya dapat diselesaikan.
Pemda Maluku Tengah, akan membantu memfasilitasi pembahasan lahan milik warga untuk dijadikan areal perluasan bandara Amahai, baik kepada warga yang telah memilki sertifikat lahan maupun yang belum memiliki sertifikat lahan untuk nantinya dibicarakan bersama, besaran lahan yang dibutuhkan dan juga harga yang harus dibayar kepada para pemilik lahan.
Dikatakan Tuasikal, sesuai keterangan yang disampaikan oleh pihak Bandara Amahai, telah disiapkan anggaran sebesar Rp10 miliar oleh Pemerintah Pusat melalui Ditjen Perhubungan Udara dalam proses pembebasan lahan untuk perluasan bandara Amahai nanti.
Oleh karena itu, Tuasikal mengharapkan, upaya-upaya pembebasan lahan oleh tim yang telah dibentuk guna pengembangan kawasan bandara Amahai, nantinya tidak menimbulkan masalah berkaitan dengan hak kepemilikan lahan milik warga setempat.
Seluruh proses harus dilakukan dengan optimal serta tidak sampai merugikan masyarakat, mulai dari berapa banyak masyarakat yang menerima ganti untung dari lahan yang diberikan, selian itu juga tim harus dapat memastikan masalah-masalah lain tidak akan timbul dikemudian hari setelah seluruh proses pembebasan lahan telah selesai dilaksanakan.
Jika seluruh permasalahan telah rampung, maka langkah selanjutnya adalah Pemda Maluku Tengah akan melaporkan ke Ditjen Perhubungan Udara di Jakarta, dengan demikian maka proyek perlusan bandara Amahai di harapkan dapat segera direalisasikan sesuai rencana pada tahun 2022.
“Jadi terbentuk beberapa hari yang lalu hari ini kita rapat , jadi bandara di sana itu menurut penjelasan tadi ada beberapa hektar yang sudah bersertifikat dan ada juga yang belum bersertifikat, nanti pengembangan lapangan terbang ini, masyarakat lakukan negosiasi duduk bersama untuk di bicarakan apakah bentuk penyelesaianya bagimana” Ujar Tuasikal.
Sementara itu, kepala kantor Unit Penyelenggara Bandara Amahai, Januaris Seralurin, yang juga hadir dalam rapat bersama memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan pemerintah kabupaten Maluku Tengah dalam proses pengembangan kawasan Bandara Amahai.
Dirinya berharap tim identifikasi lahan yang telah dibentuk ini, bisa bekerja lebih cepat sehingga pelaporan yang dibuat dalam bentuk rekomendasi bisa disampaikan secepatnya kepada Ditjen Perhubungan Udara tentang rencana perluasan Bandara Amahai.
Seperti diketahui, Bandar Udara Amahai saat ini memiliki gedung terminal seluas 290 m2 dengan luas apron 70 m x 45 m, runway sepanjang 1.050 m x 23 m serta taxiway 75 x 15 m, sehingga dapat dilayani pesawat sejenis ATR- 42 dengan kapasitas terbatas.
Rencana pengembangan di Bandar Udara Amahai meliputi gedung terminal penumpang menjadi 1080 m2, runway menjadi 1.200 m x 30 m.DMS