Jakarta (DMS) – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memastikan perluasan akses internet di berbagai daerah terpencil, termasuk untuk mendukung Program Sekolah Rakyat, guna menjamin keterhubungan generasi muda dengan pendidikan berbasis digital.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mempercepat transformasi digital dari pinggiran dan menjamin keadilan akses pendidikan.
“Kalau internetnya sudah sampai, anak-anak kita jangan khawatir. Mereka pasti bisa berkembang lewat digitalisasi, apalagi dengan adanya Sekolah Rakyat yang luar biasa ini,” ujar Wayan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/6).
Ia menekankan bahwa digitalisasi pendidikan bukan hanya soal ketersediaan perangkat dan jaringan, tetapi juga soal pemerataan akses agar seluruh anak Indonesia mendapatkan peluang belajar yang sama.
Program Sekolah Rakyat dilengkapi dengan layanan internet cepat sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam arus transformasi digital.
Sebelumnya, pada Sabtu (28/6), Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyerahkan langsung bantuan layanan internet cepat kepada dua Sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bantuan ini merupakan tindak lanjut dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Sekolah ini nanti didesain sesuai arahan Bapak Presiden sebagai sekolah berbasis smart school, yang sangat bergantung pada layanan internet dari Kemkomdigi,” ujar Meutya.
Dua sekolah yang telah tersambung jaringan internet kecepatan tinggi tersebut yakni:
Sekolah Rakyat di Kabupaten Bantul, yang menerima layanan internet 100 Mbps untuk mendukung kegiatan belajar 75 siswa dari tiga rombongan belajar.
Sekolah Rakyat di Kabupaten Sleman, yang mendapat layanan 200 Mbps untuk menunjang 200 siswa dari lima kabupaten/kota di DIY.
Kemkomdigi menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jaringan digital sebagai tulang punggung pendidikan inklusif menuju visi Indonesia Emas 2045.DMS/AC