Berita Maluku, Ambon – Sebanyak 6.000 alat pemeriksaan cepat atau rapid test COVID-19 bantuan dari pemerintah pusat untuk Maluku, diperkirakan segera sampai hari ini Selasa (31/03) di kota Ambon. Demikian disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang.
“Informasi yang saya terima barangnya dalam proses pengiriman dan diperkirakan besok (Selasa,31/3) alatnya sudah tiba di Ambon,” kata Kasrul Selang di Ambon, Senin.
Ke-6.000 Rapid Diagnose Test (RDT) ini rencananya akan segera didistribusikan ke 11 kabupaten/kota melalui Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk penanganan lebih lanjut.
“Dinas Kesehatan sudah memiliki skala prioritas serta hitungan tersendiri menyangkut pembagian ke 11 kabupaten/kota di Maluku. Alatnya akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan COVID-19,” ujarnya.
Kasrul menegaskan, pengguna rapid test tersebut lebih diprioritaskan kepada tenaga kesehatan yang sementara bertugas dalam merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP), selain itu diutamakan bagi kerabat atau sanak keluarga atau warga yang secara intens melakukan kontak langsung dengan PDP dan yang terakhir adalah para awak media yang setiap hari meliput dan mengupdate pemberitaan terkait COVID-19 di lapangan.
“Tentu wartawan yang setiap hari meliput masalah penyebaran virus COVID-19 juga akan diprioritaskan untuk melakukan tes cepat dengan alat ini,” tandasnya.
Penggunaan RDT test kit merupakan salah satu cara untuk menekan penyebaran wabah COVID-19.
Selain bantuan pemerintah pusat, pemprov Maluku juga telah memesan 1.000 rapid test yang telah tiba di Kota Ambon.
Kasrul menambahkan data penanganan penyebaran virus COVID-19 di Maluku hingga Senin pukul 13.00 WIT tercatat 56 orang sedang dikarantina di dua balai Diklat di Kota Ambon dengan status pelaku perjalanan, 124 dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP), delapan lainnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta satu terkonfirmasi terinveksi virus COVID-19.
Tujuh PDP diantaranya tersebar di Kota Ambon tiga orang, dua orang di Kabupaten Kepulauan Aru serta masing-masing satu orang di Kota Tual, Maluku Tengah dan Maluku Tenggara.
Sedangkan ODP tercatat terbanyak di Kota Ambon yakni 34 orang, 23 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Pulau Buru (20 orang), Seram Bagian Barat (SBB) 17 orang, Tual (delapan orang).
Selain itu, Maluku Tengah (enam orang), Buru Selatan lima orang, Maluku Tenggara dua orang serta Seram Bagian Timur dan Maluku Barat Daya (MBD) masing-masing satu orang. Berita Maluku radiodms.com