Jakarta – Pemerintah telah merumuskan rencana cadangan untuk mengatasi kemacetan penyeberangan masyarakat saat arus balik Lebaran tahun 2024. Langkah strategis ini dihasilkan dari Rapat Koordinasi Penanganan Arus Balik Lebaran 2024 di Lampung, Jumat (12/4), yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menko PMK Muhadjir mengungkapkan bahwa rapat tersebut difokuskan pada strategi penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni dan Panjang menuju Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara.
“Kami telah menyepakati beberapa langkah, yang penting sekarang adalah pelaksanaannya di lapangan,” ujarnya.
Beberapa langkah penanganan yang disetujui mencakup penetapan tiga kategori delaying system, yaitu hijau, kuning, dan merah.
Kategori hijau menandakan kondisi antrian normal, dengan kebijakan seperti biasanya. Sedangkan, kategori kuning diaktifkan ketika terdapat antrian sepanjang 1 kilometer dari pintu gerbang pelabuhan, dengan mengaktifkan lima rest area dan empat zona buffer di lintas tengah dan timur.
“Namun jika antrian mencapai 4 kilometer menjelang pintu gerbang, maka masuk kategori merah. Tindakan yang akan diambil termasuk mengaktifkan seluruh rest area dan tol khusus,” tambah Menko Muhadjir.
Sementara itu, Menhub Budi telah menugaskan PT ASDP untuk merancang rencana cadangan dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi, dengan tujuan memastikan arus balik berjalan lancar tanpa antrian.
“Kami juga meminta agar Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal dapat dikeluarkan dengan cepat bila diperlukan,” ungkapnya.
Menhub juga mengungkapkan rencana untuk memaksimalkan Pelabuhan Panjang dengan mengoperasikan tiga kapal pada pukul 12.00, 14.00, dan 16.00 WIB, serta mengingatkan bahwa truk tiga sumbu tidak diperbolehkan beroperasi selama arus balik karena dapat mengganggu lalu lintas. DMS/AC