Berita Papua, Biak Numfor – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor memprioritaskan program pencegahan kasus stunting pada anak di kampung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor Daud N. Duwiri mengatakan, pada tahun 2024 Kabupaten Biak Numfor ditargetkan sudah nol stunting anak.
Menurutnya, kasus stunting bisa menyebabkan dampak yang sangat merugikan untuk masa depan anak-anak di Kabupaten Biak Numfor. Sehingga sejak dini peran orang tua untuk dapat mencegah dengan memberikan vitamin dan asupan gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak-anak.
Daud mengimbau, kepada orang tua telebih khusus mama Papua untuk rajin memeriksakan kesehatan anak pada fasilitas kesehatan pemerintah seperti Posyandu, Puskesmas, Puskesmas Pembantu hingga Rumah Sakit.
“Masalah kesehatan tumbuh kembang anak-anak asli orang Papua harus sehat dan cerdas, untuk menjadi generasi emas Kabupaten Biak Numfor sebagai penerus bangsa Indonesia,” katanya.
Daud menyebutkan, pencegahan dan penanganan stunting anak di Kabupaten Biak Numfor terus digencarkan pemerintah daerah dengan melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinas terkait, serta organisasi Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan, Himpaudi, bunda PAUD dan para orang tua di berbagai kampung.
Ia menambahkan, bahkan untuk pencegahan dini stunting anak sebelum pasangan menikah pihak Dinkes dan KUA harus mendapat bimbingan kesehatan reproduksi.
“Ya bimbingan pra nikah untuk pasangan calon pengantin dinilai penting, sebagai awal pencegahan stunting di lingkungan keluarga setelah pernikahan,” ujar Daud .
Untuk diketahui, Pemkab Biak Numfor berhasil menurunkan angka Stunting sejak Tahun 2018 sebesar 20,24 persen, 2019 sebesar 18,74 persen, Tahun 2020 sebesar 11,4 persen, tahun 2021 sebesar 9,43 persen serta hingga Februari Tahun 2022 sebesar 6,59 persen. DMS