Masohi, Maluku Tengah (DMS) – Dalam upaya memulihkan stabilitas dan menjaga keharmonisan sosial di wilayah Seram Utara, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng) menggelar rapat rekonsiliasi konflik antar negeri Sawai dan Negeri Administratif Masihulan. Rapat ini berlangsung di lantai 3 Kantor Bupati Maluku Tengah pada Jumat (25/07), dan dibuka langsung oleh Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir.
Rapat tersebut melibatkan berbagai unsur penting, antara lain perwakilan Forkopimda, para tokoh agama, Kapolres Maluku Tengah yang diwakili Wakapolres, Kajari Maluku Tengah, Dandim 1502/Masohi, Ketua DPRD Maluku Tengah beserta sejumlah anggota dewan.
Dalam sambutannya, Bupati Zulkarnain menegaskan pentingnya sinergi dan percepatan dalam menangani konflik sosial yang terjadi. “Rapat koordinasi ini adalah bagian dari upaya kita mempercepat penanganan konflik sosial yang melibatkan Negeri Sawai dan Negeri Administratif Masihulan. Semua pihak harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan fokus pada penyelesaian damai,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran Forkopimda dalam mendorong penyelesaian secara persuasif dan berkeadilan. Selain itu, Pemkab akan terus menyalurkan bantuan kedaruratan kepada masyarakat terdampak, menyediakan fasilitas pendukung yang dikelola secara kolaboratif, serta membentuk posko pemantauan dan pos pelayanan terpadu.
“Intensifikasi koordinasi dengan Forkopimda sangat penting. Kita juga harus memperkuat peran pemerintahan negeri di kedua wilayah agar mereka bisa menjadi ujung tombak dalam menjaga perdamaian,” lanjut Bupati.
Di akhir rapat, Bupati Zulkarnain juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah tergabung dalam Satgas Penanganan Konflik Sosial. Penghargaan diberikan kepada unsur Forkopimda, para camat, para raja, tokoh masyarakat, serta aparat TNI dan kepolisian yang terus berupaya menciptakan stabilitas dan kedamaian di tengah masyarakat.
Rapat ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa penyelesaian konflik tidak hanya menjadi tugas pemerintah semata, namun membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Harapannya, harmoni dan kedamaian dapat kembali terwujud di Seram Utara.DMS