Berita Maluku Utara, Ternate – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut), membuka dapur umum untuk para pengungsi yang terdampak gelombang air pasang di pos pengungsian yang tersebar di tiga titik di daerah itu.
“Dapur umum yang dibuka untuk warga yang berada di pos pengungsian ini, setelah Kota Ternate ditetapkan status tanggap darurat dalam penanganan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi pada 6 hingga 19 Desember 2021,” kata Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Samsudin Samad di Ternate, Kamis (9/12/2021).
Dijelaskannya, dapur umum yang dibuka ini akan menyediakan seribu nasi bungkus bagi ratusan pengungsi da para relawan yang berada di pos pengungsian.
Samsudin menambahkan, seribu nasi bungkus ini akan ddistrbusikan kepada para pengungsi yang tersebar di tiga titik pos pengungsian, yakni gedung SKB, panggung lapangan Ngara Lamo dan gedung SD di Kelurahan Taduma.
Selain itu, jumlah pengungsi bertambah dari 582 orang menjadi 640 orang. Mereka masih takut ketika terjadi gelombang air pasang menghantam rumah dan masuk pemukiman mereka sejak 4 Desember 2021.
“Upaya lain dalam penanggulangan fenomena alam ini, adalah mengamankan keselamatan warga yang berada di pesisir pantai, karena saat ini cuaca buruk masih terjadi hingga berapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari BMKG setempat,”ujarnya.
Dan untuk data sementara jumlah kerusakan rumah warga yang berhasil diidentifikasi oleh tim di lapangan, yakni di Kelurahan Sangaji sebanyak16 unit, terdiri atas rusak sedang 9 rumah dan sisanya rusak ringan, di Kelurahan Salero 11 unit, dua di antaranya rusak sedang dan sisanya rusak ringan serta fasilitas umum berupa talud penahan ombak di kawasan Jatiland Mall Kelurahan Gamalama dan ruang tunggu Pelabuhan Speedboat di Kelurahan Kota Baru
“Kami mengimbau kepada masyarakat di Kota Ternate, khususnya yang tinggal di pesisir pantai untuk tetap tenang dan waspada terhadap cuaca ekstrie ini,” kata Samsudin. DMS