Berita Maluku Utara, Ternate – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) meminta seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota untuk bersinergi dalam mengantisipasi terjadinya fenomena El-Nino yang bisa berdampak pada terjadinya gagal panen.
“Kalaupun Malut alami fenomena El-Nino ini sangat pengaruhi hasil panen petani dan tentunya akan berdampak terjadinya inflasi di daerah ini,” kata Asisten II Setda Pemprov Malut, Sri Hartati dihubungi di Ternate, Jumat.
Dia menyatakan, TPID Malut agar mengidentifikasi kabupaten/kota di Malut akan alami gagal panen, sehingga akan disediakan kebutuhan mulai dari percepatan tanam petani, agar tidak berdampak pada inflasi di Malut.
Pihaknya juga meminta agar Dinas Pertanian setempat memberi perhatian, terutama dalam peningkatan penyediaan air bagi petani, mulai dari sumur resapan hingga rehabilitasi jaringan irigasi di kawasan pertanian Pulau Halmahera, sehingga berbagai kebutuhan masyarakat, terutama untuk ketersediaan sembako bisa terpenuhi.
“Pemprov Malut saat ini akan menyiapkan benih di musim tanam, sehingga saat menghadapi El-Nino berbagai kebutuhan terutama ketersediaan pangan bisa teratasi,” ujarnya.
Sebelumnya, TPID kota Ternate, menggandeng pemangku kepentingan untuk membicarakan upaya mengantisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga pangan dalam kondisi fenomena El Nino.
Ketua TPID Kota Ternate, Jusuf Sunya dihubungi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa komoditas memang alami kelangkaan dan untuk mengantisipasi atau meminimalisir kenaikan harga barang dalam hal ini angka inflasi kita agar bisa ditekan dalam minggu ke-empat ini.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih mengamati harga bebas Rp15 kg mencapai Rp225 ribu dan gambaran itu ada barang yang kita amati mingguan, ada yang bulanan tergantung barangnya karena hampir 400 komunitas diamati setiap bulan dan kalau yang bulanan itu barang-barang yang memang dikonsumsi secara rutin seperti beras minyak goreng dan sebagainya
Selain itu, untuk tingkat inflasi pada bulan ini yang sudah kelihatan naik sampai dengan minggu kedua yang cukup tinggi yaitu ikan terutama ikan cakalang kemudian, ikan tuna ikan lolosi, ikan ekor kuning kemudian labu siam itu juga naik cukup tinggi itu yang terbaik dengan inflasi bulanan.
“Sekali lagi kita masih antisipasi jika kita mampu mengendalikan beberapa harga di minggu ketiga dan minggu keempat ini yang kelihatan adalah seperti pada susu bubuk kemudian beras atau masih ada yang lain,” ujarnya.(Antara-DMS)