Berita Ambon – Kelompok Pemuda asal Pulau Buru menggelar aksi demonstrasi, menuntut pengungkapan kasus penembakan oleh oknum anggota Brimob Bripka Andre Batuwael yang menewaskan Mede Nurlatu di Gunung Botak, Kabupaten Buru pada, Sabtu (29/1)
Para demonstran menuntut agar pelaku dipecat dari anggota kepoliisian serta meminta Polda Maluku transparan mengusut tuntas kasus tersebut.
Menggunakan mobil bak terbuka para pendemo juga sempat berorasi di depan tugu Gong Perdamaian Dunia dan dikawal aparat kepolisian.
Menurut mereka, aksi penembakan warga sipil di Gunung Botak, yang dilakukan oleh oknum Polisi Bripka AB telah mencedarai korps Kepolisian Republik Indonesia, yang seharusnya menjadfi pengayom dan pelindung masyarakat. Oleh sebab itu mereka berharap agar pelaku dipecat.
Diketahui sehari setelah insiden penembakan, Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif bersama sejumlah pejabat teras Polda Maluku turun langsung ke Pulau Buru dan melakukan pertemuan bersama keluarga korban di Mapolres Pulau Buru pada Minggu (30/01).
Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, memastikan, proses pidana saat ini telah ditangani penyidik Ditreskrimum,Sementara dari sisi kode etik, juga sudah dilakukan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Maluku.
Dalam pertemuan dengan keluarga korban Kapolda meminta pihak keluarga untuk mempercayakan kasus ini kepada Polri. Kapolda berjanji akan menindak tegas pelaku karena telah menghilangkan nyawa orang lain.
Pada kesempatan itu, Kapolda juga menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum. Ia merasa prihatin dengan peristiwa yang merenggut nyawa almarhum.
Sementara itu, perwakilan dari keluarga korban yang datang yaitu Yohanes Nurlatu selaku Kepala Soa Nurlatu, serta pihak keluarga yakni Samsul Nurlatu dan Wilder Nurlatu menginginkan agar pelaku dapat dihukum baik secara pidana maupun dapat dipecat dari anggota Polisi.DMS