Ambon, Maluku (DMS) – Pelaku usaha transportasi speed boat, yang sehari–harinya melayani rute pasar Mardika-Wayame dan kota Jawa di Kecamatan Teluk Ambon, keluhkan hasil pendapatan yang terus mengalami penurunan akibat sepi penumpang.
Andy satu dari sekian banyak kengemudi speed boat yang beroperasi di kawasan pasar Mardika-Wayame dan kota Jawa saat diwawancarai mengungkapkan pendapatan hasil setiap hari dari hasil mengangkut penumpang relatif menurun.
Penuruan ini kata Andy karena banyak masyarakat yang beralih menggunakan angkutan darat, sehingga mempengaruhi pendapatan mereka, walapun diakuinya masih ada warga yang tetap menggunakan fasilitas angkutan speed boat baik dari kota Ambon maupun sebaliknya dari Wayame kota Jawa.
Ia menuturkan untuk pendapatan setiap hari biasanya Ia dapat memperoleh seratus ribu untuk pulang pergi itupun harus mengantre untuk mendapatkan penumpang hingga dua jam, dikarenakan saat ini banyak speed boat mengantre untuk mendapatkan penumpang.
Selain itu juga faktor cuaca, semisalnya hujan, angin kencang dan omba dalam teluk, sangat mempengaruhi jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas transportasi speed boat untuk menuju Wayame kota Jawa maupun sebaliknya ke pasar Mardika kota Ambon.
Jika pada hari-hari bisanya pendapatan mereka kecil dan tidak menentu hanya pada kisaran seratus hingga seratus lima puluh ribu rupiah, akan tetapi jika pada hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri maupun Natal, pendapatan mereka lumayan dimana dalam satu hari bisa meraup hingga Rp1 juta rupiah.
Pantauan Tim DMS Media Group di pelabuhan penyeberangan speed boat belakang kota Ambon, Sabtu 04/01/2025, rutinitas speed boat yang melayani penumpang kurang lebih enam unit, sementara penumpang relatif sepi sehingga pemilik speed boat harus menunggu beberapa waktu hingga penumpang terisi penuh.
Untuk jumlah penumpang pada setiap speed boat rata-rata sepuluh orang dalam satu kali perjalanan dengan ongkos bagi setiap penumpang dikenaikan biaya sebesar Rp5.000 rupiah untuk satu orang.DMS