Palembang (DMS) – Momen bahagia Ahmad Anda (31), seorang calon pengantin pria di Palembang, Sumatera Selatan, berubah menjadi tragedi setelah ia diserang secara brutal oleh sekelompok pria bersenjata tajam dan api, hanya beberapa saat sebelum akad nikahnya, Minggu (11/5).
Peristiwa mengejutkan itu terjadi di Jalan Panca Usaha, Palembang, ketika Ahmad bersama keluarganya tiba di lokasi pernikahan. Saat baru turun dari mobil, tiba-tiba lima orang pria – salah satunya dikenali bernama Jono alias Ian – muncul dan langsung menyerangnya.
“Dia pakai pistol, yang lainnya bawa parang. Saya tidak sempat melawan, langsung diserang,” ujar Ahmad dari ruang perawatan intensif di RSUD Bari, Palembang.
Akibat serangan itu, Ahmad mengalami luka parah di bagian kepala, tangan, dan kaki. Ia harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi bersimbah darah. Resepsi pernikahan yang sedianya digelar hari itu pun terpaksa dibatalkan.
Ibu korban, Ningcik, masih syok dengan insiden tersebut. “Kami tidak tahu motifnya. Baru turun dari mobil, langsung diserang. Semua panik,” ucapnya sambil menahan tangis.
Kapolsek Seberang Ulu I Palembang, AKP Herri, membenarkan adanya laporan penyerangan tersebut dan menyatakan pihaknya tengah memburu para pelaku. “Motif awal diduga dendam lama. Namun, kami masih mengumpulkan keterangan saksi untuk memastikan,” katanya.
Dari pengakuan Ahmad, insiden ini kemungkinan berkaitan dengan konflik lama antara dirinya dan Jono. Ahmad mengaku pernah berselisih dengan pelaku pada tahun 2019, ketika dirinya dituduh sebagai informan polisi oleh Jono. Perselisihan itu sempat berujung pada aksi saling serang.
“Saya dulu pernah tusuk dia karena diteriakin maling. Mungkin dia masih simpan dendam,” kata Ahmad.
Saat kejadian, Ahmad sempat melarikan diri ke rumah warga untuk menyelamatkan diri meski dalam kondisi terluka parah. “Awalnya warga kira saya dikejar polisi karena ada suara tembakan. Tapi setelah tahu saya korban, mereka langsung bantu bawa saya ke rumah sakit,” ujarnya.
Hingga kini, polisi masih memburu para pelaku dan mengusut tuntas kasus ini. Aparat juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. DMS/AC