Berita Ambon – Dinas Perikanan Kota Ambon belum menggagas pembentukan Bank Sampah kampung nelayan, dengan alasan tidak semua warga pesisir berprofesi sebagai nelayan.
Kepala Dinas Perikanan Kota Ambon Febby Mail menjelaskan untuk membuat bank sampah kampung nelayan, belum bisa dilakukan karena semua warga pesisir menjadi nelayan, sehingga diperlukan adanya edukasi kepada nelayan.
Menurutya, sebaiknya Bank Sampah dibentuk tidak menggunakan skala prioritas tetapi secara umum yang didalamnya ada masyarakat umum dan masyarakat nelayan.
Disebutkan nelayan pesisir hanya melaut dikala musim teduh sedangkan pada musim ombak mereka berpindah pencarianya di darat,
“Bank sampah nelayan desainya untuk desa mandiri pengelolaan sampah , karena bank sampah nelayan mempunyai lokus tidak untuk satu kota”katanya .
“Di wilayah kota Ambon jarang sekali mendapatkan seseorang yang mata pencarianya serattus persen nelayan”imbuhnya .
Masyarakat yang tinggal di pesisir pulau Ambon katanya banyak menggantungkan hidup mereka di dua alam selain dilaut dan di darat .
“Ada juga yang menggantung hidup mereka di darat ,karena sebagian besar masyarakat pesisir bergantung pada alam dan juga musim tertentu”senutnya
Febby mengaku masyarakat nelayan cenderung tidak melihat hal-hal yang sifatnya administratif, tetapi lebih kepada kebutuhan melaut seperti peralatan menjaring, BBM untuk mencari ikan .
Untuk mencari soulisi terbaik Dinas Perikanan akan berkunsultasi dengan Walikota terkait keinginan membuat bank sampah khusus nelayan atau bank sampah negeri/desa yang didalamnya ada masyarakat nelayan, yang rencananya dikerjasamakan dengan BNI.
Terhadap hal tersebut menurutnya Febby perlu ada edukasi bagi masyarakat nelayan dan harus dikerjakan secara bersama dengan dinas yang lain.DMS











