Berita Ambon – Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengajak warganya untuk beralih dari penggunaan bahan bakar mintak (BBM) minyak tanah (Mitan) menggunakan gas, guna membantu negara untuk mengurangi pengeluaran subsidi bahan bakar.
Konversi menjadi salah satu upaya untuk menekan penggunaan BBM. Jika masyarakat terus bergantung kepada BBM, beban negara akan semakin berat.
Dia menyebutkan langkah pengalihan dari Mitan ke Gas bukan program baru tetapi sudah lama digaungkan oleh Pemerintah karena satu saat minyak tanah akan sulit didapatkan .
Data angka menyebutkan produksi minyak bumi dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Olehnya itu Pemerintah kota Ambon katanya, terus mendorong konversi Minyak Bumi ke Gas, sebagai alternatif energi baru pengganti Bahan Bakar Minyak. Mengingat kondisi sumber daya minyak yang semakin menipis tidak mungkin lagi untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat.
“Konversi ke gas bukan kebijakan baru yang dibuat oleh Pemerintah Kota Ambon, tetapi ini kebijakan lama yang di buat Pemerintah Pusat”ka Wattimena .
Wattimena mengatakan, sejak sosialisasi minyak tanah ke gas dilakukan pemerintah konfersi minyak tanah ke gas telah diterapkan oleh beberapa wilayah di Indonesia . Dan kota Ambon termasuk salah satu daerah yang belum beralih ke Gas.
“Gas sangat mudah didapat karena banyak diproduksi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat”ujarnya.
Pemkot katanya, siap memfasilitasi BPH Migas maupun Pertamian untuk melakukan sosilaisasi kepada masyarakat.
Guna kelancaran di lapangan, ia meminta Pertamina menyediakan stok Gas yang cukup di SPBE, agen, pangkalan, hingga sejumlah SPBU yang ada di daerah kota Ambon.
Diketahui Sejak 2007 pemerintah meluncurkan program pengalihan minyak tanah ke liquified petroleum gas alias elpiji. Selain untuk mengalihkan ketergantungan terhadap energi minyak tanah, penggunaan elpiji juga memiliki banyak keuntungan.
Secara ekonomis, penggunaan bahan bakar gas cair memang lebih hemat dibandingkan dengan minyak tanah.
Selain faktor ekonomis, elpiji juga menghasilkan panas lebih tinggi sehingga masakan menjadi lebih cepat matang. Hal tersebut tentu menambah singkat waktu masak. Penggunaannya juga tergolong lebih mudah serta aman karena tabung, kompor, regulator, dan selang gas sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Kelebihan lainnya, gas buang elpiji rendah emisi sehingga tidak menimbulkan polusi udara dan asap. Hemat pemakaian, dan hemat waktu.
Boleh dibilang saat ini banyak sudah pelaku usaha mikro yang beralih dari minyak tanah ke elpiji. Sebab menurut mereka akan lebih menguntungkan jika mengganti ke elpiji tiga kilogram. Secara nasional, jika program pengalihan minyak tanah ke elpiji berhasil, maka Indonesia dapat terlepas dari ketergantungan akan minyak tanah sebagai sumber energi utama. DMS