Berita Maluku Terkini Hari Ini
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Berita Maluku Terkini - Radio DMS
No Result
View All Result

Perang Ukraina: Cerita serdadu di garis depan Donbas menahan gempuran Rusia

Radio DMS 1027FM by Radio DMS 1027FM
Monday, 2 May 2022
in BBC Indonesia
0
124286345 promobeale

[ad_1]

  • Jonathan Beale
  • Koresponden masalah pertahanan di Ukraina

9 jam yang lalu

Ukraina, Inggris, Rusia
Keterangan gambar,

Letnan Denys Gordeev dan pasukannya tengah menghadapi serangan berskala besar militer Rusia.

Pasukan Ukraina sudah memegang kendali atas wilayah Donbas sejak tahun 2014, meminggirkan perlawanan milisi pro-Rusia. Tentara Ukraina masih menguasai kawasan ini, tapi pertempuran sporadis kini telah berubah menjadi perang berskala besar.

Letnan Denys Gordeev terbiasa berperang, tapi bukan dalam kondisi yang seperti ini. “Situasi sudah menjadi jauh lebih sulit. Kami menghadapi serangan bom dan roket setiap hari, setiap saat, setiap jam,” katanya.

Meskipun telah menghabiskan delapan tahun memerangi kelompok yang didukung Rusia di Donbas, Gordeev dan anak buahnya sekarang menghadapi pasukan Rusia yang mengerahkan kekuatan penuh.

Setelah mundur dari Kyiv tiga pekan lalu, Rusia memfokuskan kembali target militer mereka di Ukraina timur, dengan tujuan merebut seluruh wilayah Donbas.

Rusia telah memindahkan banyak unit tempur ke timur. Sejumlah pejabat negara Barat memperkirakan Rusia sekarang mengerahkan sekitar 76 Batalyon Taktis, yang masing-masing memiliki sekitar 800 orang, di wilayah tersebut.

Para pimpinan negara Barat juga menyebut beberapa bukti bahwa Rusia sudah memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan pada awal invasi.

Kondisi Rusia disokong fakta bahwa medan pertempuran mereka sekarang lebih sedikit dan bergerak di bawah komando terpadu.

Konsekuensi dari kondisi Rusia itu adalah keharusan pasukan Ukraina untuk mempertahankan garis depan pertempuran di Donbas sepanjang 480 kilometer.

Pasukan Ukraina sudah kalah di beberapa lokasi dan diyakini akan tumbang di lebih banyak tempat pada hari-hari mendatang. Militer Rusia, di sisi lain, terus menyerang demi menemukan titik lemah di pertahanan Ukraina.

Sejauh ini Rusia telah menguasai kota Izium di utara Ukraina serta di sekitar Severedonetsk dan Popasna di kawasan timur.

Rusia melakukan serangan dari berbagai arah, meski belum ada terobosan besar yang mereka lakukan.

Letnan Gordeev berkata, dia dan anak buahnya mengalami efek dari situasi ini. Sehari sebelum kami bertemu mereka, salah satu anak buah Gordeev terbunuh dan lima lainnya terluka.

Jumlah korban itu hanya sebagian kecil dari korban di kubu Ukraina setiap hari, meskipun sampai saat ini tidak ada angka resmi.

Kami mencoba mengunjungi rumah sakit lapangan terdekat tapi otoritas medis menyatakan mereka terlalu sibuk untuk berjumpa dengan jurnalis.

Jadi apakah ini merupakan capaian besar pasukan Rusia yang sudah diramalkan secara luas sebelumnya? Atau apakah ini hanya awal dari serangan gencar Rusia lainnya? Tidak ada jawaban yang jelas.

Untuk saat ini sebagian besar tentara Rusia menggunakan artileri dan roket untuk menghancurkan pertahanan Ukraina. Beberapa pakar militer memperkirakan serangan yang lebih besar masih mungkin dilancarkan oleh Rusia.

Dan pasukan Ukraina, termasuk kelompok yang dipimpin Letnan Gordeev, tampaknya akan bertahan. Namun sejumlah pakar menilai jumlah pasukan Ukraina tiga kali lebih kecil dibanding Rusia.

Para pakar juga memperkirakan bahwa Ukraina mungkin harus melakukan segala cara untuk mempertahankan kota-kota utama demi menyulitkan pasukan Rusia.

Letnan Gordeev mengizinkan saya untuk melihat garis depan pertempuran selama jeda singkat kontak tembak. Di sebuah pos komando, mereka membuat pojok doa yang dilengkapi salib serta patung dan gambar Bunda Maria.

Pasukan Ukraina berdoa untuk kemenangan. Tapi garis depan bukan tempat untuk kontemplasi atau kedamaian. Di sana Anda masih bisa mendengar ledakan artileri.

Keterangan gambar,

Pasukan Ukraina membuat sebuah pojok doa di garis depan pertempuran melawan Rusia.

Dalam perjalanan singkat ke parit di garis depan, Letnan Gordeev memberi tahu saya bahwa mortir dan penembak jitu adalah ancaman yang terus-menerus mereka hadapi. Mereka berselisih jarak 600 meter dari pasukan Rusia.

Lanskap sebagian besar pedesaan kawasan itu terbuka. Garis pepohonan memberikan perlindungan, tapi kami cukup dekat untuk mendengar ledakan dan tembakan senjata ringan.

“Tentara Rusia terus berdatangan ke wilayah Ukraina. Kami tidak tahu kapan mereka akan berhenti menyerang. Kami tidak tahu kapan perjalanan mereka berakhir,” kata Gordeev.

Sebelum perang ini meletus, Letnan Gordeev adalah seorang pengacara. Dia berharap suatu hari nanti bisa kembali ke kehidupan lamanya. Namun untuk saat ini Gordeev fokus memenangkan perang.

Di bawah parit, jauh dari pandangan musuh, suasana terlihat lebih santai, meskipun wajah lelah para prajurit menunjukkan ketegangan pertempuran.

Para prajurit itu menunjukkan kepada kami beberapa senjata yang mereka gunakan, antara lain senapan mesin berat Soviet DschK, yang digunakan dalam konflik di seluruh dunia, dan berbagai granat berpeluncur roket.

Persenjataan ini sebagian besar merupakan peninggalan era Uni Soviet. Pasukan ini juga dengan bangga memamerkan sebuah rudal antitank yang dibuat dan dipasok Inggris.

Keterangan gambar,

Seorang prajurit Ukraina memegang rudal antitank yang dipasok pemerintah Inggris.

Salah seorang anak buah Letnan Gordeev dilatih oleh militer Inggris untuk menggunakan rudal itu, sesaat sebelum perang dengan Rusia pecah.

Mereka sejauh ini sudah menggunakannya untuk menghancurkan tank Rusia. “Kami membutuhkan senjata ini,” kata Gordeev berulang kali.

Rusia, kata Gordeev, adalah negara militer. Sebaliknya, Ukraina tidak memiliki kemampuan merawat persenjataan. Senjata yang diberikan negara Barat, menurutnya, akan sangat mempengaruhi hasil perang ini.

Letnan Gordeev menyebut moral pasukannya tetap tinggi. Mereka berjuang untuk mempertahankan tanah air mereka.

Namun Presiden Rusia, Vladimir Putin, menginginkan dan membutuhkan sesuatu yang dapat disebutnya sebagai kemenangan.

Dia mungkin ingin meraih target itu pada 9 Mei mendatang, sekaligus untuk merayakan parade hari kemenangan Rusia.

Ukraina mungkin memiliki waktu untuk bertahan, tapi itu mungkin berfaedah jika pasokan senjata dari Barat terus mengalir dan jika mereka dapat menahan serangan gencar Rusia.

[ad_2]

Source link

Berita Lainnya

Siapa Lucy Letby, perawat yang dijuluki pembunuh berantai bayi paling keji di Inggris?

HUT RI ke-78: Ribuan narapidana dapat remisi, termasuk mantan menteri yang terjerat kasus korupsi

Pilpres 2024: Golkar dan PAN dukung Prabowo, PDIP merasa ‘dikeroyok’ – apakah Ganjar cukup kuat?

Previous Post

Berkah Ramadhan, Lantamal IX Ambon Salurkan Paket Zakat Bagi Anak Yatim Dan Warga

Next Post

Pawai Malam Takbiran Di Ambon Berlangsung Kondusif

Berita Terkait

BBC Indonesia

Siapa Lucy Letby, perawat yang dijuluki pembunuh berantai bayi paling keji di Inggris?

Sunday, 20 August 2023
f2af1520 3ce2 11ee b9d8 91c544605858
BBC Indonesia

HUT RI ke-78: Ribuan narapidana dapat remisi, termasuk mantan menteri yang terjerat kasus korupsi

Thursday, 17 August 2023
78e7b040 3b01 11ee 9782 bbc0ee05c2ac
BBC Indonesia

Pilpres 2024: Golkar dan PAN dukung Prabowo, PDIP merasa ‘dikeroyok’ – apakah Ganjar cukup kuat?

Tuesday, 15 August 2023
130695749 p0fwtz70
BBC Indonesia

Empat kota terbaik untuk pelancong dengan disabilitas

Saturday, 12 August 2023
8d8684f0 36c3 11ee a2a5 81b7825f69f9
BBC Indonesia

NU dan Pemilu 2024: Menakar kans ‘kader’ NU di bursa bakal cawapres, seberapa besar peluang Khofifah, Cak Imin, dan Yenny Wahid?

Thursday, 10 August 2023
130674269 screen grab 03
BBC Indonesia

Misi India ke Bulan: Wahana antariksa Chandrayaan-3 mengirimkan foto-foto baru permukaan Bulan

Monday, 7 August 2023
Next Post
Pawai Malam Takbiran Di Ambon Berlangsung Kondusif

Pawai Malam Takbiran Di Ambon Berlangsung Kondusif

STREAMING


Download Aplikasi Radio DMS
Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon Berita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon

 

Berita Maluku Terkini – Radio DMS

Portal berita yang menyediakan berita ambon, berita maluku, berita maluku hari ini, dan berita ambon hari ini aktual dan terpercaya.

MEDIA GROUP

  • DMS 102,7 FM Ambon
  • Carang TV Ambon
  • Duta 90,9 FM Ambon
  • Duta 98,7 FM Masohi
  • Ambon 96,8 FM Ambon

ALAMAT RADIO DMS

Studio & Kantor

JL. AY. PATTY No. 21, Lt. 2 AMBON, MALUKU 97124
Telp. : 0911-353325, 341900, 353329
Fax. : 0911-347423
Email : marketing@radiodms.com / emahaly@yahoo.com

 

 

  • Disclaimer
  • DMS MEGA Hits
  • DMS Trend 21
  • Home
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Station Radio Di Ambon
  • Tentang Kami

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.