Berita Maluku, Ambon – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Aktifis Lingkungan bersama mahasiswa di Kota Ambon membagikan 1.500 bibit tanaman gratis kepada masyarakat umum, Jumat (22/04) pagi.
Aksi pembagian 1.500 bibit tanaman berlangsung di bundaran Gong Perdamaian Dunia dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Isu yang disuarakan mereka adalah Jaga Bumi “Katong Pung Rumah”.
Ribuan bibit gratisyang dibagikan para aktifitis terdiri dari durian, rambutan gandari dan pucuk merah. Aksi yang diinisiasi Beta Bank Sampah dan Mollucas Coastal Care, Tras Hero Ambon dan The Mullung menarik perhatian banyak warga.
Dalam aksi para sejumlah plamfet bertuliskan himbauan menyelamtakan bumi yang diperkirakan telah berusia 4.54 milir tahun ini.
Ketua Mollucas Coastal Care, Teria Salhuteru mengatakan, selain bibit tanaman ia juga meminta komitmen pemerintah setempat untuk mengeluarkan kebijakan yang melindungi kawasan hutan alam tersisa dan mensejahterakan warga di sekitar hutan.
Disebutkan pembagian bibit ini merupakan salah satu cara penghijauan lahan, walaupun tak seberapa jumlahnya. Menurutnya pemilihan bibit buah tersebut karena memberikan manfaat nutrisi dan ekonomi bagi masyarakat.
Diharapkan dengan pembagian bibit buah gratis ini, warga setempat bisa memperoleh manfaat baik nutrisi maupun nilai ekonomi
Selain itu pembagian bibit ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dari berbagai pihak maupun masyarakat mengenai pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon.
Disebutkan Dengan penanaman pohon berkelanjutan, mampu mengurangi dampak dari kerusakan lingkungan dan pemanasan global.
Insert Teria Salhuteru
Selain pemberian bibit tanaman gratis, para aktifis juga mengkampanyekan pengurangan sampah plastik dalam upaya meningkatkan kesadaran dan penyelamatan lingkungan, karena plastik merupakan sampah yang sulit untuk diuraikan oleh alam.
Diketahui Tahun 2021 Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, mencatat volume sampah di masa pandemi COVID-19 di wilayah ini mencapai 175 ton per hari didalamnya termasuk sampah palstik.
Sebelumnya berkisar 150 ton per hari. Peningkatan tersebut dikarenakan, aktifitas warga di masa pandemi lebih banyak dilakukan di rumah, disertai kenaikan kebutuhan konsumsi yang tinggi.DMS