Jakarta – Ariston Tjendra, ahli pasar uang, menyatakan bahwa rupiah berpotensi menguat dalam perdagangan hari ini berkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil.
Kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu pagi membuka dengan kenaikan enam poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.724 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.730 per dolar AS.
“Arah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif menjadi dorongan penting bagi penguatan rupiah,” ujar Ariston di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 mencapai 5,04 persen secara year on year (yoy), naik dari kuartal sebelumnya sebesar 4,94 persen (yoy).
Dengan pertumbuhan ini, ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 tumbuh solid sebesar 5,05 persen (yoy).
Di arena global, Loretta Mester, Presiden Federal Reserve Bank wilayah Cleveland, mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini.
“Mengingat absennya data ekonomi baru dari AS, pernyataan Mester bisa mempengaruhi pergerakan dolar AS. Ini menjadi sentimen negatif bagi dolar AS,” jelas Ariston.
Ariston memperkirakan potensi penguatan rupiah hari ini menuju Rp15.680 per dolar AS, dengan level resisten berada di sekitar Rp15.750 per dolar AS. DMS/AC