Berita Maluku Utara, Ternate – Memiliki nilai jual yang cukup tinggi, para petani kelapa di provinsi Maluku Utara (Malut) perlahan beralih dari produksi kopra hitam ke kopra putih.
Biasanya para petani kelapa mengandalkan terik matahari untuk memproduksi kopra putih. Namun saat ini sudah tersedia mesin yang lebih memudahkan petani.
UD Tiga Putra Halmahera misalnya. Saat ini telah menyiapkan pabrik produksi kopra putih dengan metode oven di Desa Rioribati, Jailolo Selatan, Halmahera Barat (Halbar). Direktur UD.Tiga Putra Halmahera (TPH) Erwan Frasetyo menjelaskan dengan menggunakan metode oven, kualitas kopra putih Halmahera bisa bersaing di pasar ekspor.
“Ini sebagai bentuk pengembangan mutu kopra putih, dengan begitu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terutama petani kelapa,”ujar Erwan Frasetyo, Jumat (30/7/2021)
Herwan berharap agar pengembangan Kopra Putih dengan metode oven bisa menjamur di Maluku Utara pada umumnya dan agar bisa mendongkrak penambahan pendapatan petani kelapa dan kontrol ekspor bagi Pemerintah lebih mudah.
Sementara Divisi Operasional, Abd Rahim Syaraha menambahkan pihaknya menargetkan launching produksi kopra putih dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2021 mendatang.
“Sekarang kita lagi genjot pembangunan oven dan beberapa bangunan penunjang lain, agar selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan,” kata Rahim sembari menambahkan beberapa bangunan penunjang sudah mencapai 80 persen
Ia menyampaikan, sambil menunggu, pengumpulan bahan baku kelapa sudah dilakukan dengan membeli dari masyarakat. Dalam sekali produksi membutuhkan waktu sekitar 15 jam. Satu oven memiliki kapasitas 12.000 buah kelapa, dan menghasilkan 2,5-3 ton kopra putih edible.
Kedepan lanjut Rahim, selain ekspor Kopra Putih/White Copra baik edible maupun reguler, UD Tiga Putra Halmahera juga merencanakan ekspor Asap Cair/Smoke Liquid dan Arang Tempurung / Bricket.
Tak hanya di Halbar, produksi kopra putih juga sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dan Provinsi Maluku Utara.
Bupati Usman Sidik dan Wakilnya Bassam Kasuba pada Kamis (29/7/2021) meresmikan 12 unit pengolahan kopra putih yang dipusatkan di Desa Tabapoma, Kecamatan Bacan Timur Tengah.
Sementara, Pemprov Malut melalui Dinas Koperasi dan UKM membangun 6 unit pabrik pengolahan Kopra dilengkapi mesin. Total anggarannya senilai Rp 1.5 miliar. Namun hanya lima yang selesai 100 persen pekerjaannya. Sementara satu unit di Pulau Taliabu hanya tercapai 86 persen, dana yang dicairkan juga sesuai pekerjaan.
Lima pabrik tersebut tersebar di tiga kabupaten, yakni Halmahera Utara ada tiga pabrik masing-masing di desa Kalipitu, desa Igobula, dan desa Salube. Kemudian Pulau Morotai di desa Cendana dan Halmahera Selatan di desa Bibinoi.
Lima bangunan beserta peralatannya itu baru diserahkan secara resmi ke Koperasi Rakyat Halmahera (KOPRA) pada 18 Januari 2021 melalui penandatanganan berita acara oleh Kadis Koperasi dan UKM Wa Zaharia dan Direktur KOPRA Iqbal Mahmud, Sekretaris Syaifudin M Saleh dan Bendahara Hariyanto S Soleman. DMS