Berita Papua, Sentani – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo meluncurkan Gedung Public Safety Center (PSC) 119 Hasale Hokhosobo untuk penanganan kegawatdaruratan yang dihadapi masyarakat di wilayah itu.
“Kami berharap, dengan adanya unit pelayanan PSC 119 Hasale Hokhosobo, semua tenaga kesehatan yang terlibat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar Pj. Bupati Jayapura Triwarno Purnomo.
Triwarno meminta kepada Dinas Kesehatan setempat dapat menyosialisasikan alur kerja dari PSC 119 kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura, sehingga masyarakat saat menghadapi kegawatdaruratan bisa menghubungi call center 119 dan tim PSC bisa menyiapkan mobil ambulans untuk datang langsung dan melayani warga yang sakit.
Triwarno menjelaskan, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan dengan adanya PSC 119 yang merupakan prestasi dan kebanggaan buat masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura. Pelayanan tersebut merupakan yang pertama ada di Bumi Cenderawasih.
Triwarno juga meminta, ke depan fasilitas gedung PSC dan mobil ambulans dapat difungsikan dengan baik oleh tenaga kesehatan dan kami minta tetap mempertahankan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie mengatakan, pelayanan pada unit PSC pihaknya telah menyiapkan tiga unit ambulans.
“Di mana satu ambulans untuk mengatasi masyarakat yang mengalami masalah seperti sakit jantung di rumah bisa dilakukan tindakan dalam mobil sebelum sampai ke rumah sakit dan dua mobil untuk melakukan monitoring,” kata Khairul.
Khairul menjelaskan, ada delapan tenaga kesehatan (Nakes) yang disiapkan pada unit pelayanan PSC yang dibagi dalam penjadwalan kerja, sehingga fungsional selama 24 jam.
“Sementara yang bertugas menerima panggilan ialah bukan dari nakes tetapi orang lain, sehingga nakes bisa bergerak cepat untuk melayani saat ada panggilan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelayanan pada unit PSC 119 di Kabupaten Jayapura telah terkoneksi dengan National Comand Center (NCC) 119 dari Kementerian Kesehatan RI.
“Sehingga berapa banyak masyarakat yang melakukan panggilan maka Kemenkes akan mengetahuinya,” tuturnya. DMS