Berita Kota Tual – Polres Tual berhasil menangkap tujuh orang pelaku, pasca bentrok di kota Tual, Maluku. Status mereka pun telah dijadikan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Tual.
Wakapolres Tual,Kompol Tedy, kepada sejumlah wartawan dalam konferensi Pers di Polres Tual, Selasa (3/01) menyebutkan tujuh pelaku sebagai pemicu utama konflik pada tanggal 28 Januari 2023.
“Aparat kepolisian kini tengah mengejar pelaku lain yang menjadi pemicu bentrok susulan”ujar Teddy
Dijelaskan, dampak dari insiden berdarah ini tercatat sebanyak 13 orang alami luka tiga diantaranya pesonil polisi. Konflik dua kelompok pemuda itu juga menyebabkan sejumlah rumah warga dan toko hangus dibakar massa.
Polres Tual menyayangkan aksi bentrokan dan meminta kedua kelompok itu dapat menahan diri. “Masyarakat diminta bisa menahan diri dan tidak gampang terhasut” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan kembali terjadi pada Selasa dan Rabu pagi antara kedua kelompok merupakan lanjutan dari bentrokan sebelumnya pada 28 Januari 2023.
Pertikaian pada 28 Januari lalu dipicu oleh aksi sejumlah pemuda mabuk yang memesan makanan dari seorang pedagang. Namun mereka tidak membayar dan malah menghajar pedagang tersebut.
Nely Elwuar kepada DMS Media Group, mengaku rumah mereka termasuk satu unit sepeda motor ikut dibakar massa saat.
Dirinya berharap para pelaku dapat diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan yang dilakukan. Nely juga berharap pemerintah kota Tual dapat membantu, membangun rumah mereka yang terbakar akibat konflik.
Kapolda Perintahkan Kejar dan Tangkap Pelaku Pemicu Bentrok
Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif menyayangkan bentrokan antar sekelompok pemuda yang kembali terjadi di Kota Tual, Selasa malam (31/1/2023). Ia meminta kedua kelompok itu dapat menahan diri.
“Polres Tual sudah tangkap 7 pelaku yang menjadi awal kasus tersebut. Dan saat ini pelaku lain dalam pengejaran,” kata Kapolda Lotharia Latif, Rabu (1/2/2023).
Ia mengaku, situasi kamtibmas kembali terganggu karena masih ada orang-orang tertentu yang terus mencoba memprovokasi masyarakat di sana.
“Kami minta masyarakat bisa menahan diri dan tidak gampang terhasut. Menyelesaikan persoalan dengan saling serang satu sama lain hanya akan merugikan semua pihak,” ujarnya.
Terganggunya situasi kamtibmas di Tual, lanjut dia, juga akan membuat kota itu terus tertinggal, dan menyisahkan citra buruk di mata masyarakat luar. Olehnya itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat agar bersama-sama menjaga kamtibmas selalu kondusif.
“Polri sudah melakukan semua langkah baik himbauan sampai dengan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu. Tapi itu semua akan sia-sia kalau mental masyarakat di sana memang dasarnya ingin berkelahi,” ungkapnya menyayangkan.
Irjen Latif mengajak seluruh masyarakat Tual agar berkelahi melawan kemiskinan dan kebodohan. Karena dengan demikian, akan dapat mensejajarkan kota Tual dengan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia.
“Berkelahilah melawan kemiskinan dan kebodohan, bukan berkelahi melawan sesama saudaramu,” pintanya.
Orang nomor 1 Polda Maluku itu telah memerintahkan Kapolres Tual untuk mengkondusifkan wilayah hukumnya. Sambil dibackup personel Polda Maluku, Kapolres diminta melakukan razia minuman keras (miras) yang menjadi pemicu bentrok.
“Saya sudah perintahkan Kapolres untuk lakukan sweeping tempat-tempat peredaran miras dan narkoba, karena salah satu penyebab bentrokan adalah penyalahgunaan miras di masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, ucapan terima kasih juga disampaikan Kapolda kepada semua tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh agama yang telah menjaga situasi kamtibmas di Tual kini kembali kondusif.
“Hentikanlah pertikaian, kasihan anak-anak dan generasi mendatang, daerah-daerah lain sudah maju membangun daerahnya, di sini masih sibuk bertikai,” ajaknya.DMS