Jakarta – Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, membuka tirai dukungan besar yang menggerakkan perjuangannya dalam Pemilu 2024. Dalam acara Apel Akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Muda di Jakarta, Jumat, Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa ia didukung oleh tiga mantan presiden Republik Indonesia.
“Saya merasa di belakang saya ada kekuatan tiga Presiden RI. Yang jelas, satu, Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi), jelas juga ada Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan saya juga merasakan Presiden Abdurrahman Wahid di belakang, mendukung saya,” ungkap Prabowo.
Menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo menegaskan bahwa sikap rekonsiliasi yang diambilnya sejalan dengan Presiden Jokowi. Ia memberikan contoh bagaimana setelah kalah dalam Pemilu 2019, anak-anak muda dari Partai Gerindra mendorongnya untuk menerima ajakan rekonsiliasi dari Jokowi.
“Saya juga ingin mengikuti contoh beliau. Bilamana kita menerima mandat dari rakyat Indonesia, saya akan merangkul semua kekuatan. Saya katakan, saya bertekad menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.
Keputusan Prabowo untuk bergabung setelah Pemilu 2019 adalah contoh persaingan yang keras, namun tidak menghasilkan perasaan sakit hati. Tekadnya adalah menjadi presiden yang membela, mengayomi, melindungi, dan memperjuangkan hak serta kehidupan seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya.
Dalam kontestasi Pemilu 2024, Prabowo bersaing sebagai calon presiden nomor urut dua bersama Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan tekadnya mencerminkan semangat untuk merangkul seluruh elemen masyarakat, baik pendukungnya maupun yang berada di luar kubu pilihannya. DMS/Ac