Jakarta (DMS) – Presiden RI Prabowo Subianto menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur bersama para pemimpin negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Senin (26/5/2024).
Deklarasi ini menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk memperkuat integrasi kawasan, menghadapi tantangan global secara kolektif, serta membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
“ASEAN harus lebih kuat, lebih solid. Situasi dunia tidak menentu, jadi kita harus kerja sama lebih baik lagi,” ujar Presiden Prabowo usai menandatangani deklarasi tersebut, dikutip dari keterangan resmi Tim Media Presiden, Selasa (27/5/2024).
Penandatanganan dilakukan secara bergiliran oleh seluruh kepala negara dan pemerintahan anggota ASEAN. Hadir pula sebagai pengamat, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, mengingat negaranya belum resmi menjadi anggota penuh ASEAN.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pidatonya menyatakan bahwa deklarasi ini bukan sekadar penghormatan terhadap pendiri ASEAN, melainkan janji bersama untuk menyongsong masa depan yang lebih baik bagi kawasan.
Isi utama Deklarasi Kuala Lumpur terdiri atas delapan poin penting:
Menegaskan Visi Jangka Panjang ASEAN 2045, untuk mewujudkan kawasan tangguh, inovatif, dan berorientasi rakyat.
Mendorong integrasi kawasan yang inklusif dan berkelanjutan, demi menutup kesenjangan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menghadapi disrupsi global secara kolektif, termasuk tantangan teknologi, perubahan iklim, dan fragmentasi ekonomi.
Memperkuat kepercayaan dan solidaritas kawasan, sebagai fondasi menghadapi dinamika geopolitik global.
Melanjutkan warisan Visi Komunitas ASEAN 2025, yang menekankan tiga pilar: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
Meningkatkan peran ASEAN sebagai poros stabilitas global, melalui kerja sama lintas kawasan dengan mitra strategis.
Membangun tata kelola digital dan ekonomi masa depan, dengan mendorong inovasi yang inklusif dan beretika.
Mendorong kepemimpinan pemuda dan partisipasi masyarakat sipil, demi terciptanya kawasan yang lebih partisipatif dan responsif.
Deklarasi ini menjadi tonggak penting bagi ASEAN dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks, sekaligus memperkuat semangat persatuan antarnegara anggota menuju tahun 2045.DMS/DC