Jakarta (DMS) — Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi pemerintah masih kurang optimal. Ia menegaskan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Sarasehan Ekonomi bertajuk “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan” di Jakarta, Selasa (8/4). Acara ini dihadiri para ekonom, investor, dan pimpinan media massa.
“Saya sadar dalam beberapa minggu terakhir bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Sarasehan tersebut menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan para pelaku ekonomi. Menurut Presiden, acara itu digagas atas inisiatifnya agar para tokoh ekonomi dapat memaparkan kondisi perekonomian nasional dan global secara objektif.
“Saya minta acara ini diselenggarakan karena setelah enam bulan masa kerja pemerintah sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya kami lebih komunikatif dan proaktif dalam memberikan penjelasan mengenai situasi yang berkembang,” ujarnya.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Hadir pula Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Beberapa menteri lainnya yang turut hadir yaitu Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.DMS/AC