Berita Maluku, Ambon – Capaian Vaksinai di Provinsi Maluku yang belum belum maksimal , salah satu penyebanya adalah karena tidak terinputnya Nomor Induk Kependudukan (NIK ) warga yang telah mendapatkan suntikan vaksinasi yang digelar pemerintah di masih-masing daerah.
Persoalan ini terungkap, saat Satgas Pengandalian Covid-19 Provinsi Maluku, menggelar rapat koordinasi bersama Satgas Kabupaten/Kota berlangsung offline maupun virtual di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (19/11).
Dari 11 Kabupaten/Kota di Maluku, salah satunya adalah Kota Tual, yang paling bermasalah NIK warganya tidak terbaca dalam sistim Adminduk Capil setempat.
Tercatat ada sebanyak 1.267 warga yang NIK-nya tidak terbaca. Hal ini berdampak presentasi capaian vaksinasi di daerah itu belum maksimal.
Danrem 151 Binaiya, Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw mengaku kaget terkait adanya data penduduk yang tidak terbaca hingga mencapai ribuan orang di kota Tual. Menurutnya hal ini secara akumulatif sangat mempengaruhi presentasi capaian vaksinasi di Provinsi Maluku.
Dirinya berharap Dukcapil di Kota Tual menindaklanjuti persoalan ini untuk segera diperbaiki, sehingga hal yang sama juga tidak terjadi di kemudian hari.
Disebutkan faktor lain yang membuat lambanya proses capaian vaksin yakni persoalan jaringan internet yang belum menjangkau sebagian wilayah, menyebabkan penginputan data dilakukan secara manual.
Diakui persoalan vaksinasi merupakan aspek prioritas untuk menjamin keberhasilan penanganan pandemi. Kunci utama pelaksanaan vaksinasi adalah merata secara geografis dan menyasar kelompok rentan.
Plt Sekda Provinsi Maluku Sadli Lie, pada kesempatan yang sama juga berharap proses vaksinasi di Masing-masing Kabupoaten kota dapat digenjot sehingga target imunisasi yang berdampak pada pembentukan herd Imunity dapat tercapai.
Dikatakan, dari 11 Kabupaten/kota hanya Kota Ambon yang telah melampaui target vaksinasi pemberian dosis pertama dan kedua, sementara lainya masih dibawah.
Dari seluruh kota dan kabupaten di Maluku, wilayah paling banyak menerima dosis vaksin adalah Kota Ambon, yaitu 40,8 persen dari total provinsi. Sedikitnya 374.662 dosis vaksin telah terpakai di Kota Ambon sehingga tersisa 49.630 dosis saat ini.
Wilayah lain yang memiliki sisa vaksin cukup banyak adalah Kabupaten Maluku Tengah (33.294 dosis) dan Kabupaten Maluku Tenggara (20.640 dosis).
Pemprov Maluku akan melakukan pemerataan sebaran vaksin dengan skema memindahkan sisa vaksin ke daerah yang stoknya menipis, seperti Kabupaten Buru, Seram Bagian Barat, dan Kepulauan Aru. Catatan lainnya, ada daerah dengan laju vaksinasi yang rendah, yaitu Maluku Barat Daya, dengan rata-rata hanya 10 dosis vaksin per minggu
“Saya berharap pemerintah di masing-masing mengejar target pemberian vaksinsehingga bisa mencapai 70 persen herd immunity,” ucap Sadli
Baik Danrem maupun Sekda berharap, covid bisa selesai dengan herd immunity dan melalui vaksinasi diharapkan Proivinsi Maluku bisa mencapai target.
Kendati belum terpenuhinya capain vaksin, namun dari segi pengendalian terbilang cukup berhasil.
Dikatakan keduanya, pelaksanaan vaksinasi akan terus dilaksankan termasuk dengan pendistribusian vakasinasi ke Kabupaten/Kota dilakukan tepat waktu
Termasuk meminta Dinas Catatan Sipil daerah setempat memperbaiki sitim penginputan Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak online.
Secara umum, target vaksinasi di Maluku sebanyak 1,4 juta jiwa. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 16 November 2021, cakupan vaksin dosis pertama baru mencapai 36,8 persen, sedangkan dosis kedua hanya 19,33 persen. Persentase tersebut baru dihitung dari target yang ditetapkan, padahal pelaksanaan vaksinasi telah berjalan hampir setahun. Performa vaksinasi tersebut tergolong sangat rendah, bahkan bila dilihat secara nasional termasuk urutan bawah.
Karena itu, pemerintah kota/kabupaten perlu melakukan percepatan vaksinasi agar makin banyak warga memiliki sistem imun terhadap virus korona. Tercatat hingga 17 November 2021, total ada 1.039.496 dosis yang diterima Pemprov Maluku. Dari jumlah tersebut, 71 persen telah terpakai sehingga ada sisa 229.942 dosis. DMS
