Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan bahwa peningkatan kuota haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk keberangkatan pada tahun 2024 akan memangkas waktu tunggu jamaah haji hingga dua tahun lebih cepat.
Dalam pidato yang disampaikan dalam Apel Peringatan Hari Santri 2023 di Surabaya, Jawa Timur, pada hari Minggu, Presiden Jokowi berbagi hasil pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman al-Saud, yang berlangsung di sela-sela KTT ASEAN-GCC di Riyadh pada Jumat (20/10).
“Saat itu, beliau menyampaikan sejumlah hal terkait Indonesia dan Arab Saudi. Saya melihat Pangeran MBS terlihat sangat antusias. Saya sampaikan bahwa saat ini warga Indonesia harus menunggu selama 47 tahun untuk berangkat haji,” kata Presiden Jokowi dalam pidato yang diunggah di saluran YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa Pangeran Mohammed bin Salman al-Saud, atau yang biasa disebut Pangeran MBS, terkejut mendengar bahwa waktu tunggu keberangkatan haji di Indonesia bisa mencapai 47 tahun.
Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan bahwa suasana hati Pangeran MBS terlihat ceria selama pertemuan bilateral tersebut.
Presiden Jokowi memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memohon kepada Pangeran MBS mengenai peningkatan kuota haji, mengingat populasi Indonesia saat ini telah mencapai 278 juta jiwa.
Akhirnya, Pangeran MBS menyetujui permintaan Presiden Jokowi dengan menambahkan kuota keberangkatan haji sebanyak 20 ribu jamaah untuk tahun 2024.
Dengan penambahan kuota tersebut, waktu tunggu keberangkatan haji bisa dipangkas hingga dua tahun, dari sebelumnya 47 tahun menjadi 45 tahun.
“Ini merupakan peningkatan yang signifikan sehingga para jamaah yang sebelumnya menunggu selama 47 tahun dapat memperoleh kesempatan berangkat dalam waktu 45 tahun. Meskipun masih terbilang lama, setidaknya terdapat kemajuan yang dapat dinikmati,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, pada tahun 2024, Indonesia telah diberikan kuota untuk memberangkatkan 221.000 jamaah haji, sementara kuota untuk petugas haji sebanyak 2.200 orang.
Pemerintah Indonesia telah memulai persiapan penyelenggaraan pelayanan haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, termasuk persiapan petugas haji dengan kualifikasi sesuai kebutuhan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam penyiapan petugas haji, termasuk penentuan kualifikasi dan skema penempatan guna meningkatkan kualitas pelayanan haji. DMS