Jakarta (DMS) – Presiden Prabowo Subianto melantik 31 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat serta organisasi internasional dalam upacara resmi di Istana Negara, Jakarta, Senin (tanggal sesuai tahun 2025).
Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 25/P dan 40/P Tahun 2025 tentang pengangkatan duta besar RI, yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti.
Upacara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan keputusan presiden mengenai pengangkatan para duta besar. Setelah itu, Presiden Prabowo memimpin prosesi pengambilan sumpah jabatan.
“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujar Presiden Prabowo, diikuti para duta besar yang dilantik.
Usai pengambilan sumpah, para duta besar menandatangani berita acara pelantikan yang disaksikan langsung oleh Presiden.
Hadir dalam upacara tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, serta dua Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono dan Anton Sukartono.
Dari 31 duta besar yang dilantik, 25 di antaranya merupakan diplomat karier, sementara enam lainnya berasal dari berbagai latar belakang, seperti mantan hakim Mahkamah Konstitusi, akademisi, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), purnawirawan TNI, dan politikus.
Daftar Duta Besar RI yang Dilantik:
Penny Dewi Herasati – Hungaria
Siti Ruhaini Dzuhayatin – Uzbekistan, merangkap Kyrgyzstan
Dicky Komar – Lebanon
Agus Priyono – Suriname, merangkap Guyana
Andreano Erwin – Serbia, merangkap Montenegro
Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo – Finlandia, merangkap Estonia
Yayan Ganda Hayat Mulyana – Swedia, merangkap Latvia
Fikry Cassidy – Venezuela, merangkap Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, Trinidad dan Tobago
Hendra Halim – Panama, merangkap Honduras, Kosta Rika, Nikaragua
Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji – Kenya, merangkap Kongo, Somalia, Uganda, UNEP, UN-HABITAT
Mirza Nurhidayat – Namibia, merangkap Angola
Ardian Wicaksono – Senegal, merangkap Cabo Verde, Gambia, Guinea-Bissau, Mali, Pantai Gading, Sierra Leone
Siti Nugraha Mauludiah – Denmark, merangkap Lithuania
Junimart Girsang – Italia, merangkap Malta, San Marino, Siprus, FAO, IFAD, WFP, UNIDROIT
Cecep Herawan – Korea Selatan
Agung Cahaya Sumirat – Kamerun, merangkap Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Kongo, Afrika Tengah
Chandra Warsenanto Sukotjo – Pakistan
Listiana Operananta – Bulgaria, merangkap Albania, Makedonia Utara
Manahan M. P. Sitompul – Bosnia dan Herzegovina
Rolliansyah Soemirat – Iran, merangkap Turkmenistan
Kartika Candra Negara – Mozambik, merangkap Malawi
Bambang Suharto – Nigeria, merangkap Benin, Burkina Faso, Ghana, Kongo, Liberia, Niger, Sao Tome dan Principe, Togo, ECOWAS
Muhsin Syihab – Kanada, merangkap ICAO
Simon Djatmoko Irwantoro Soekarno – Kuba, merangkap Bahama, Dominika, Haiti, Jamaika
Susi Marleny Bachsin – Portugal
Marsekal TNI (Purn.) Yuyu Sutisna – Maroko, merangkap Mauritania
Arief Hidayat – Zimbabwe, merangkap Zambia
Didik Eko Pujianto – Irak
Rina Prihtyasmiarsi – Ceko
Vedi Kurnia Buana – Chile
Faizal Chery Sidharta – Ethiopia, merangkap Djibouti, Eritrea, African Union
Dengan pelantikan ini, diharapkan para duta besar dapat menjalankan tugas diplomatiknya dengan baik serta memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara mitra maupun organisasi internasional.DMS/AC