Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengumumkan bahwa progres pembangunan rumah susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Nusantara, Kalimantan Timur, telah mencapai rata-rata 40 persen.
“Secara rata-rata progres pembangunannya mencapai 40 persen,” ungkap Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, dalam sebuah konferensi di Jakarta pada Jumat.
Menurut catatan Kementerian PUPR, progres pembangunan Rusun Polri telah mencapai 42 persen, sementara Rusun ASN 2 dan ASN 3 masing-masing mencapai 30 persen dan 32 persen.
“Rata-rata proyek Rusun ASN di IKN sudah mulai topping off,” tambah Danis.
Total terdapat 47 menara Rusun ASN-Hankam dengan total 2.820 unit, yang terdiri dari 31 rusun untuk ASN dengan 1.860 unit, dan 16 rusun untuk personel Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan total 960 unit.
Tiap tower setinggi 12 lantai, dengan lantai 1 dan 2 digunakan untuk fasilitas sosial/fasilitas umum, sementara 10 lantai sisanya untuk hunian. Setiap unit dilengkapi dengan tiga kamar tidur, sehingga cocok untuk satu keluarga.
Pembangunan Rusun ASN-Hankam dilakukan selama 19 bulan dengan target penyelesaian pada Desember 2024. Lokasi rusun tersebar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN sub-WP 1A dengan total lahan 45,91 hektare.
Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk menyediakan prasarana dan sarana di IKN, sementara Otorita IKN mengatur pengisian tower. Otorita IKN juga bertanggung jawab untuk memastikan operasionalisasi pengelolaan rusun demi menciptakan ekosistem lingkungan permukiman yang layak.
Dalam pembangunan Rusun ASN-Hankam di IKN, Kementerian PUPR menerapkan tiga kriteria pelaksanaan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST). DMS/AC