Seram Utara, Maluku Tengah (DMS) – Proyek pembangunan jalan di Negeri Besi, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, dengan nilai fantastis lebih dari Rp10 miliar, menjadi sorotan tajam warga.
Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2022. Namun, kondisi jalan yang baru saja selesai dibangun kurang lebih empat bulan kini rusak parah.
Salim Musin, Raja Negeri Besi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kerusakan jalan tersebut. Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Maluku Tengah, khususnya Bidang Bina Marga, untuk segera memperbaiki ruas jalan sepanjang 4 kilometer itu.
Ia menyesalkan dengan begitu besarnya anggaran yang dialokasikan untuk jalan tersbut namun hasilnya tidak sesuia harapan masyarakat, Menurutnya, kerusakan jalan ini sangat mengganggu rutinitas masyarakat dan dapat membahayakan pengguna jalan.
Keluhan serupa juga disampaikan Husein Pasina, salah satu warga Desa Besi. Ia menuturkan bahwa kondisi jalan yang rusak sangat membahayakan keselamatan para pengendara, baik roda dua maupun roda empat.
Husein juga meminta agar pemerintah memeriksa lebih lanjut kualitas pengerjaan jalan tersebut. Menurutnya, jika kerusakan terjadi dalam waktu singkat, ada indikasi kelalaian atau penyimpangan dalam pengerjaan proyek.
Sementara itu, proyek peningkatan ruas jalan SP Lintas Seram Besi Jalur 2 (Hotmix) ini menjadi perhatian Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku. Dugaan korupsi proyek tersebut sedang dalam penyelidikan berdasarkan laporan dari masyarakat. Kasus ini semakin memperkuat kekecewaan warga terhadap pemerintah daerah dan pihak terkait.
Proyek yang seharusnya menjadi solusi bagi peningkatan infrastruktur dan kenyamanan masyarakat kini justru menimbulkan masalah baru. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki kerusakan sekaligus menuntaskan penyelidikan dugaan korupsi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.DMS