Berita Maluku Tengah, Haruku – Bantuan kemanusian bagi warga Negeri Kariuw terdampak konflik yang terjadi di Pulau Haruku beberapa waktu lalu, terus mengalir dari berbagai kalangan, salah satunya dari PT Nusa Ina Group, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kelapa sawit.
Bantuan diserahkan langsung oleh Alhidayat Wajo, Human Resources Development (HRD), PT Nusa Ina Group kepada warga Kariuw yang saat ini sementara mengungsi di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah, Sabtu (29/01)
Bantuan dalam bentuk barang siap pakai, terdiri dari sembako seperti beras, gula pasir, mie instan, ikan garam, daun teh hingga keperluan wanita dan bayi. Ada juga perlengkapan tidur, alat dapur seperti kompor, piring dan sendok.
Disela sela penyerahan bantuan Hidayat juga menyampaikan pesan damai dari direktur PT Nusa Ina Sihar Sitorus bagi masyarakat pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan kedamaian di bumi Maluku.
Harapan PT Nusa Ina Group direspon sangat positif masyarakat Negeri Kariu, melalui Ketua Saniri Negeri Kariuw Pieter Tupalessy, menyampaikan harapan dan keinginan senada segenap masyarakat Kariu. Dikatakan harapan besar masyarakat adalah secepatnya bisa kembali pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
Warga juga berharap, peran PT Nusa Ina melalui direkturnya Sihar Sitorus yang juga anggota DPR Ri dapat mendorong terwujudnya kedamaian dan keamanan di bumi Maluku, terkhusus di Pulau Haruku.
Ketua KNPI Malteng Safii Boeng menyampaikan apresiasi terhadap perhatian PT Nusa Ina bagi masyarakat Maluku, terkhusus warga Negeri Kariuw yang saat ini berada di pengungsian akibat insiden beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penyerahan bantuan kemanusiaan kepada warga Kariuw melegitimasi komitmen perusahaan untuk membangun Maluku. terkhusus, Kabupaten Maluku Tengah.
Boeng yang juga anggota DPRD Maluku Tengah ini berharap agar langkah PT Nusa Ina bisa diadopsi oleh semua pihak yang berinvestasi di Maluku.
Dirinya berharap, pemerintah dapat mempercepat penyelesaian masalah yang berbuntut pada mengungsinya warga Kariuw. Disebutkan penyelesaian tidak semata soal pembangunan kembali perkampungan warga maupun penggantian semua kerugian yang dialami warga tetapi paling terpenting adalah, akar persoalan yang memicu terjadinya konflik harus diselesaikan secara konprehensip dan paripurna agar tidak lagi terulang.
Diketahui bentrokan Kariuw-Ori di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, terjadi pada Rabu (26/1). Peristiwa ini akibat masalah sengketa lahan antara kedua negeri bertetangga itu.
Akibat peristiwa itu selain sejumlah rumah warga terbakar, juga menimbulkan korban jiwa. Saat ini situasi keamanaan di Pulau Haruku kondusif. Aparat keamanaan juga telah membangun pengamanan. DMS