Jakarta (DMS) – Sebuah ramalan dalam komik manga berjudul The Future I Saw karya Ryo Tatsuki memicu kehebohan publik Jepang dan sejumlah negara Asia lainnya. Komik yang dirilis pertama kali pada 1999 itu memuat prediksi terjadinya gempa dahsyat atau mega earthquake pada 5 Juli 2025, yang disebut akan memicu tsunami besar.
Ramalan tersebut kembali mencuat setelah manga itu dicetak ulang dalam versi lengkap pada 2021. Dalam narasinya, Tatsuki menggambarkan mimpi tentang retakan dasar laut antara Jepang dan Filipina, yang memicu gelombang tsunami tiga kali lebih besar dari bencana Tohoku pada 2011.
Viralnya ramalan ini di media sosial memicu kepanikan, terutama di kalangan wisatawan. Sejumlah maskapai penerbangan, khususnya dari Hong Kong, dilaporkan membatalkan penerbangan ke Jepang karena lonjakan pembatalan tiket. Agen perjalanan WWPKG di Hong Kong mencatat banyak pelanggan memilih menunda liburan hingga beberapa bulan ke depan.
“Banyak wisatawan memutuskan untuk menunggu hingga setelah September,” ujar Direktur Pelaksana WWPKG, CN Yuen.
Tak hanya wisatawan dari Hong Kong dan Tiongkok, calon pelancong dari negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam juga dilaporkan ragu untuk berkunjung ke Jepang pada Juli ini. Media sosial pun dibanjiri video peringatan dan prediksi bencana yang semakin menambah keresahan.
Seorang warga Hong Kong, Branden Choi (28), yang rutin bepergian ke Jepang, menyatakan akan menunda perjalanan hingga situasi lebih tenang. “Saya lebih nyaman menunggu beberapa bulan lagi,” ujarnya.
Meningkatnya ketakutan ini juga terjadi di tengah tingginya angka kunjungan turis. Pada April 2025, Jepang mencatat rekor kunjungan 3,9 juta turis mancanegara dalam satu bulan. Namun, angka itu mulai menurun pada Mei, terutama dari wilayah-wilayah yang masih memegang kepercayaan pada ramalan dan takhayul.
Merespons kehebohan tersebut, sang kreator Ryo Tatsuki akhirnya memberikan klarifikasi. Melalui pernyataan resmi penerbit, ia menegaskan bahwa dirinya bukan seorang peramal.
“Saya hanya menuliskan apa yang saya lihat dalam mimpi. Saya harap masyarakat tidak menanggapi ini secara berlebihan dan tetap mengikuti panduan dari para ahli,” ujar Tatsuki.
Pemerintah Jepang belum mengeluarkan peringatan resmi terkait potensi bencana pada 5 Juli, namun otoritas terus memantau situasi dan menegaskan bahwa hingga kini tidak ada indikasi gempa besar dalam waktu dekat.DMS/CC