Ambon, Maluku (DMS) – Situasi keamanan di Desa Tulehu dan Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, berangsur kondusif pasca-bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi pada Senin (31/3) sore.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Yoga Putra Prima Setya, menyatakan, meskipun kondisi keamanan telah terkendali, aparat kepolisian tetap disiagakan guna mengantisipasi potensi gangguan lebih lanjut.
Kapolda Maluku, Irjen Eddy Sumitro Tambunan, bersama Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi terkini. Selain itu, keduanya juga dijadwalkan bertemu dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat guna meredakan ketegangan serta mendorong proses rekonsiliasi.
Kapolresta mengimbau warga untuk tetap menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang dapat memperburuk situasi. Yoga menegaskan insiden ini akan ditangani sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Untuk menjaga stabilitas keamanan, Polda Maluku telah mengerahkan 300 personel gabungan, terdiri dari 80 personel Polresta Pulau Ambon, 70 personel Brimob Polda Maluku, 61 personel Samapta Polda Maluku, 22 personel Ditkrimum, dan 11 personel Intelkam. Sebanyak 150 personel ditempatkan di perbatasan Desa Tulehu dan 150 personel lainnya di Desa Tial. Aparat kepolisian juga mendapat dukungan dari dua SST Kodim dan dua SST Denkav.
Kronologi Bentrokan
Bentrokan antara kelompok pemuda dari Desa Tulehu dan Desa Tial terjadi pada Senin (31/3) sore, menyebabkan satu orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka serius.
Menurut keterangan kepolisian, insiden ini berawal ketika tiga pemuda dari Desa Tulehu, yakni JM, RO, dan AS, melintas di Desa Tial dengan sepeda motor sekitar pukul 15.45 WIT.
Saat melewati Dusun Salameti, mereka ditegur oleh seorang pemuda Desa Tial berinisial SL. Teguran itu memicu perkelahian yang berujung pada aksi penikaman.
Situasi semakin memanas ketika warga Desa Tial yang marah mengejar ketiga pemuda Tulehu hingga ke sekitar SMP Negeri 27 Tial.
Di lokasi tersebut, massa yang tersulut emosi melakukan aksi kekerasan hingga menyebabkan RO meninggal dunia, sementara dua rekannya mengalami luka-luka. SL, yang juga menjadi korban penikaman, dilarikan ke RS Dr. Leimena, Kota Ambon.
Untuk mencegah eskalasi konflik, aparat kepolisian segera mengerahkan personel gabungan guna mengamankan kedua desa dan memulihkan situasi.DMS